“Soft power yang dimiliki Indonesia dalam bidang agama, budaya dan bahasa bisa dimanfaatkan untuk kerjasama-kerjasama yang lebih luas. Ini bisa menjadi modal Indonesia untuk menjalankan kerjasama dan diplomasinya. “ ujar Herdi.
Tren perdagangan
Sementara itu, Dubes RI untuk KazakhstanRahmat Pramono,menyampaikan pemahaman dan kerjasama Indonesia dengan negara-negara Asia Tengah masih kurang, padahal kawasan tersebut mempunyai potensi ekonomi, budaya dan kerjasama pendidikan yang luar biasa.
“Sudah saatnya Indonesia melakukan kajian-kajian secara mendalam tentang kawasan Asia Tengah. Khusus Kazakhstan dan Tajikistan, sektor perdagangan, investasi dan pariwisata perlu dijadikan titik tekan utama dalam kerjasama dengan kedua negara tersebut. Kazakhstan adalah negara terbesar ke 9 di dunia, dengan luas daratan 2,6 juta Km2, dan mempunyai ekonomi yang paling maju ketimbang negara-negara lain di Asia Tengah.” ujarnya.
Saat menyampaikan paparannya, Rahmat juga mengukapkan bahwa tren perdagangan Indonesia – Kazakhstan sebelum pandemi meningkat pesat. Perdagangan dari segi logistik cukup maju, namun pintu masuk ke Kazakhstan dari Indonesia melalui pelabuhan khusus China yang berbatasan dengan Kazakhstan di pelabuhan Lianyungang karena lebih efisien.
“Ada kelemahan di Kazakhstan yakni sistem perbankan yang belum terbuka dan seringkali menjadi tantangan bagi Indonesia. Sehingga pembayaran kadang harus melalui negara ketiga,” tegas Rahmat.
Akademisi UPN Veteran Jakarta Bambang Susanto menyebutkan bahwa tujuh negara di Asia Tengah, secara umum mempunyai postur politik tersendiri terkait stabilitas kawasan yang sarat ketegangan politik, terutama masalah terorisme. Ini mengemuka karena berbatasan langsung dengan titik api konflik seperti Afghanistan.
“Negara-negara Asia Tengah juga merupakan aset khusus bagi Rusia, yang menjadi bufferzone sebagai negara-negara eks Uni Soviet yang berhadapan langsung dengan garis perbatasan China dan Iran di Selatan, sambung pemerhati masalah Internasional ini.
Bambang berharap, secara geostrategic ekonomi, dengan kekayaan alam yang dimiliki terutama gas, uranium dan bahan tambang lain, negara-negara Asia Tengah seperti Tajikistan dan Kazakhstan tak pelak mempunyai nilai strategis penting bagi kestabilan kawasan. Terutama dalam hubungan perdagangannya dengan China dan Rusia. Terlebih China dengan konsep One Belt One Road yang tengah mencoba menguasai negara-negara Asia Tengah. [Luk]