Scroll untuk baca artikel
Kolom

Menunggu Batas Kesabaran Masyarakat Eropa

Redaksi
×

Menunggu Batas Kesabaran Masyarakat Eropa

Sebarkan artikel ini

Paradoks

Di sisi lain ketika Eropa ketar-ketir dan melakukan penghematan besar-besaran sehingga pertumbuhan ekonomi terkoreksi, nun di Rusia justru pertumbuhan ekonomi terus naik. Sejumlah perusahaan multinasional seperti Coca Cola dan McDonals dan Strubucks ‘dinasionalisasi’. Industri tetap berjalan biasa hanya nama dan kepemilikan yang beralih setelah perusahaan Amerika Serikat hengkang dari Rusia.

Kepala Dinas Fiskal Federal Daniil Yegorov seperti dikutip sejumlah media mengatakan pertumbuhan ekonomi Rusia dalam semester pertama tahun 2022 melonjak signifikan. Sektor energi dan gas alam menjadi yang paling berpengaruh atas peningkatan ekonomi Rusia.

Laporan sebelumnya menyebut, Rusia untung Rp2.000 triliun hanya dari penjualan energinya saja. Sektor nonmigas juga mengalami peningkatan hingga 24 persen. Daniil Yegorov juga mengungkapkan bahwa anggaran konsolidasi Rusia tumbuh sebesar 32 persen pada paruh pertama tahun 2022.

Namun yang lebih menyedihkan, krisis energi di Eropa ini malah akan menyebabkan agenda dunia untuk menepati janjinya seperti menggunakan energi ramah lingkungan dan juga energi hijau semakin jauh dari kenyataan.

Jerman yang paling tergantung pada energi gas dari Rusia malah kembali mengaktifkan tunggu batubaranya untuk memasok listrik dan menunda penutupan reaktor nuklirnya yang rencananya diakhiri tahun ini.

Dampak perang Rusia-Ukraina ternyata sangat rumit dan kompleks. Para elite politik Eropa dan juga Rusia harus kompromi sehingga tidak sama-sama malu. Jangan sampai tunggu musim dingin tiba.

Bila Eropa menderita juga masyarakat di belahan dunia lain juga ikut menderita. Dalam kondisi seperti sekarang dan mungkin ke depan jangan sampai ada yang berpesta di atas penderitaan rakyat atas nama politik. Termasuk juga di Indonesia. Dunia tengah prihatin. [rif]