Namun yang lebih menyedihkan, krisis energi di Eropa ini malah akan menyebabkan agenda dunia untuk menepati janjinya seperti menggunakan energi ramah lingkungan dan juga energi hijau semakin jauh dari kenyataan.
Jerman yang paling tergantung pada energi gas dari Rusia malah kembali mengaktifkan tunggu batubaranya untuk memasok listrik dan menunda penutupan reaktor nuklirnya yang rencananya diakhiri tahun ini.
Dampak perang Rusia-Ukraina ternyata sangat rumit dan kompleks. Para elite politik Eropa dan juga Rusia harus kompromi sehingga tidak sama-sama malu. Jangan sampai tunggu musim dingin tiba.
Bila Eropa menderita juga masyarakat di belahan dunia lain juga ikut menderita. Dalam kondisi seperti sekarang dan mungkin ke depan jangan sampai ada yang berpesta di atas penderitaan rakyat atas nama politik. Termasuk juga di Indonesia. Dunia tengah prihatin. [rif]