Biarkan anak Anda bermain dandanan dengan pakaian, topi, dan perhiasan bekas. Mainkan cerita favorit dengan binatang atau boneka yakni bisa melalui metode dongeng.
Di sentra balok, anak-anak diajak bermain dengan balok. Seorang guru bisa berpura-pura sedang membangun istana, gedung pencakar langit, atau apa pun yang disuka.
2. Bernyanyi
Bernyanyi membantu anak-anak mendengar bagaimana kata-kata dapat dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
Keterampilan ini akan membantu mereka mengucapkan kata-kata ketika mereka mulai membaca sendiri. Lagu juga mengajarkan kosakata baru, dan memperkenalkan konsep baru.
Nyanyikan lagu pengantar tidur sebelum tidur, nyanyian awal mulai belajar maupun dengan doa-doa yang dilakukan. Bisa juga bernyanyi mengunakan mp3 pada laptop atau handphone
Banyak buku bergambar mengilustrasikan lagu anak-anak populer. Sebagai seorang guru hendaknya dapat menemukan buku yang sesuai untuk waktu bernyanyi maupun bercerita.
3. Membaca
Membaca dengan anak adalah salah satu cara terbaik untuk membantu anak-anak bersiap-siap untuk membaca sendiri.
Bahasa dalam buku jauh lebih kaya daripada bahasa yang kita gunakan setiap hari. Ini berarti membaca memperluas kosakata anak.
Mendengar banyak “kata-kata langka” di masa kanak-kanak akan membantu anak mengenali kata-kata yang dicetak ketika dia mulai membaca. Ini berarti dia akan mengerti apa yang mereka baca.
Ajak anak untuk gemar membaca yakni dengan cara mengajak anak membaca setiap hari. Tunjukkan kata dan huruf saat membacakan untuk anak.
4. Berbicara atua komunikasi
Berbicara dengan anak adalah salah satu cara terbaik untuk mengembangkan bahasa dan keterampilan literasi awal.
Percakapan membantu anak mengungkapkan pikiran, mempelajari arti kata, dan memperoleh informasi baru tentang dunia.
Berbicara juga memberi anak-anak dasar pengetahuan yang kaya dan dapat diterapkan untuk membaca mandiri. Semakin banyak anak tahu tentang dunia, semakin banyak kata yang akan mereka kenali.
Pola berbicara atau komunikasi pada anak kuncinya ada pada pertanyaan. Maka ajukan pertanyaan terbuka kepada anak. Ini adalah pertanyaan yang tidak dapat dijawab dengan “ya” atau “tidak” yang sederhana.
Contoh pertanyaa: Apa yang kamu lakukan di taman hari ini?, Apa yang akan terjadi selanjutnya dalam cerita kita?
Jika anak memberi tahu sebuah kata, tambahkan lebih banyak kata. Jika anak mengatakan “truk pemadam kebakaran,” jawab, “Ya, itu truk pemadam kebakaran besar berwarna merah. Ada sirene di atasnya. Sirene membuat suara keras untuk memberitahu orang-orang untuk menyingkir. Truk pemadam kebakaran akan membantu orang-orang.”