Scroll untuk baca artikel
Kolom

Penguat Fondasi Keuangan Syariah Indonesia

Redaksi
×

Penguat Fondasi Keuangan Syariah Indonesia

Sebarkan artikel ini

Salah satu perbedaan pikiran dengan beliau berkaitan dengan BMT (setidaknya dalam pandangan saya) adalah bahwa beliau menempatkan BMT berbasiskan masjid sedangkan saya memulai justru berbasiskan pasar.

Beliau mendesain dakwah dalam BMT itu terintegrasi peran dakwah, peran pemberdayaan, peran pembebasan dilakukan oleh kader kader BMT. Oleh karena itulah didalam setiap BMT disiapkan pula Da’i Fiah Qolilah yakni karyawan-karyawan (insan BMT) yang di kader khusus.

Selain mengajarkan bermuammalat dengan baik maka tiap-tiap sahabat Fiah Qolilah yakni insan-insan BMT haruslah menjadi muda’i mewujud dalam dirinya pendakwah yang memiliki pula ilmu agama.

Karena peran pemberdayaan itu haruslah meluas dengan cepat. Maka beliau aktif mendirikan BMT yang sangat banyak diseluruh Indonesia dengan menggandeng kementerian, instansi dan komunitas.

Meskipun semangat dan takzim kami yang ingin mengikuti guru dan senior kami itu. Namun dalam langkah operasional tampaknya saya dan beberapa teman-teman memiliki pandangan yang agak kontras.

Kami mendesain BMT di pasar dan lingkungan-lingkungan bisnis, memang meyakini bahwa BMT adalah lembaga dakwah. Akan tetapi kami merumuskan bahwa dakwah BMT adalah dakwah lewat muammalah dan ekonomi Syariah.

Kemudian untuk pembinaan terhadap diri insan BMT dan para anggotanya bekerjasama dengan tokoh-tokoh dan organisasi Islam dimana kami tinggal.

Kami lebih memilih untuk mentransformasi BMT agar lebih fit dengan industri keuangan, meski tanpa meninggalkan gerakan pemberdayaan dan dakwah.

Sepertinya pandangan yang terakhir ini menjadi tampak agak mencolok perbedaannya. Barangkali kami jadi lebih fokus pada pembenahan BMT eksisting dan mendorong mereka untuk tumbuh sehat dan membuka cabang dimana-mana.

Akan tetapi sesungguhnya pilihan-pilihan cara memberdayakan umat lewat BMT itu pada akhirnya terbukti saling melengkapi dan saling menggenapkan.

Hari ini tak terasa sudah hampir 30 tahun dari pertemuan pertama dengan beliau. BMT di Indonesia tumbuh secara meyakinkan menjadi Lembaga Keuangan Syariah yang khas Indonesia. Meng-integrasikan baitul Maal sebagai lembaga Pemberdayaan dan Baitut tamwil sebagai lembaga bisnis.

Kini di tengah majunya bisnis BMT-BMT Indonesia, mari kita gempitakan kembali bait syair:

Baitul Maal wat Tamwil, gerakan pembebasan … Baitul Maal wat Tamwil gerakan pemberdayaan…”

Sembari kita ingat standar hidup penuh manfaat yang telah dicontohkan pribadi teguh perkasa dalam mengemban amanat salah satu peletak pondasi ekonomi Syariah di Indonesia Bapak Profesor DR. Muhammad Amin Aziz.