Scroll untuk baca artikel
Edukasi

Perdagangan Seks Sering Terjadi di Hotel, Bagaimana Menyikapinya?

Redaksi
×

Perdagangan Seks Sering Terjadi di Hotel, Bagaimana Menyikapinya?

Sebarkan artikel ini

Isu ini bukan hanya masalah kemanusiaan bagi industri perhotelan dan pariwisata, tetapi juga masalah hukum.

Di Indonesia, hotel milik artis Cynthiara Alona juga digerebek kepolisian tahun lalu setelah adanya dugaan praktik prostitusi. Polisi mendapati 15 anak di bawah umur menjadi korban. Nahasnya, korban tidak hanya melayani kencan, namun juga melayani mucikari.

Manajer hotel perlu melatih staf hotel mengenali bukti perdagangan manusia. Michael mengatakan, ini dapat terlihat dengan memperhatikan memar yang tidak biasa pada tamu, tanda jangan ganggu di depan kamar di saat banyak tamu masuk dan meninggalkan ruangan, serta tanda jelas di ruangan dengan banyak pasangan seks datang berkunjung.

“Pria yang lebih tua ditemani gadis jauh lebih muda, namun tidak berbicara kepada mereka dan sering menggunakan kontrasepsi di kamar hotel,” ungkap Michael.

Para ahli juga menyampaikan, tamu yang hanya memeriksa beberapa jam, alih-alih bermalam, bisa menjadi isyarat. Manajer perlu mendorong staf datang dan siap mendengarkan kecurigaan mereka.

“Ini benar-benar tergantung pada manajer untuk memastikan staf menyadari masalah yang terkait dengan perdagangan manusia, menyadari tanda-tanda, dan yakin perusahaannya melakukan hal benar ketika munculnya dengan bukti,” tambah Michael.

Selain itu, buat protokol pelaporan, pastikan personel hotel memiliki kontak ke penegak hukum.

“Manajer hotel perlu tahu apa dan bagaimana melaporkannya sehingga penegak hukum dapat terlibat secepat mungkin,” jelasnya.

Bukan hanya manajer dan staf, masyarakat sekitar juga perlu lebih aware terhadap gerak-gerik yang terjadi di lingkungan hotel. Ini untuk memastikan, pihak hotel sendiri tidak melakukan perdagangan manusia seperti yang terjadi di hotel milik artis Cynthiara Alona. [rif]