Scroll untuk baca artikel
Terkini

Refleksi 22 Tahun Perkampungan Budaya Betawi, Destinasi Pariwisata Budaya

Redaksi
×

Refleksi 22 Tahun Perkampungan Budaya Betawi, Destinasi Pariwisata Budaya

Sebarkan artikel ini

Wagub Riza Patria berharap sosok Ismail Marzuki menjadi inspiratior dan membawa contoh dan teladan bagi seluruh generasi kini dan mendatang.

“Kita bisa berbuat dari sisi mana saja sesuai kemampuan dan kapasitas masing[1]masing. Seperti Bang Maing yang berjuang dengan menggelorakan lagu-lagu hasil karyanya, memberi semangat untuk kemerdekaan,” imbuhnya.

Tak lupa, Riza Patria turut mengapresiasi para Pengurus Gerakan Sosial Perkampungan Budaya Betawi periode 2022-2027 yang baru saja dikukuhkan.

“Organisasi ini ada sebelum Perkampungan Budaya Betawi berdiri, sejak 6 September 1997, 25 tahun saat ini/ulang tahun perak, secara sukarela menjaga, mengawal pelestarian dan pengembangan Perkampungan Budaya Betawi. Terus lakukan hal positif tersebut, berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait, utamanya UPK PBB, Forum Jibang dan lainnya,” pungkasnya.

Perkampungan Budaya Betawi dibangun atas keinginan tokoh-tokoh Betawi, dengan maksud agar identitas budaya ibu kandung kota Jakarta, yaitu budaya Betawi, tidak hilang. Perkampungan Budaya Betawi seluas 289 hektar terdiri dari Kampung MH.Thamrin, Kampung Ismail Marzuki, Zona Embrio, Kampung Abdurrahman Saleh, Kampung KH. Noer Ali dan RW 6,7,8,9 di kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa. [Luk]