Scroll untuk baca artikel
Risalah

Sastra Tutur

Redaksi
×

Sastra Tutur

Sebarkan artikel ini

Jadi, dalam pelakonannya, bagaimana tokoh-tokoh ponokawan itu mewedar perjuangan Sang Arjuna itu. Bukan yang pada perkembangannya, justru sekadar menjadi lawakan atau banyolan tiada guna.

Itulah sebabnya, di era wayang wong Ngesti Pandhowo (di Semarang, 1970-an) tokoh-tokoh ponokawan justru dimainkan oleh para petinggi Ngesti: Nartosabdho, Darsosabdho, Sastrosabdho, Siswosabdho (cq: budayawan Semarang, Soedjono Satyopoetro SH).