Terkini

Seminar Merajut Nusantara Pemanfaatan Platform Digital, Ini Penjelasan Muhaimin Iskandar

Lukni Maulana
×

Seminar Merajut Nusantara Pemanfaatan Platform Digital, Ini Penjelasan Muhaimin Iskandar

Sebarkan artikel ini
Seminar Merajut Nusantara
Anggota Komis I DPR RI, Dr (HC). Drs. A. Muhaimin Iskandar, M.Si/Foto: rmolbengkulu.id

Seminar Merajut Nusantara Kementerian Kominfo dan Komisi I DPR RI dengan tema Pemanfaatan TIK Untuk Perlindungan Identitas Data Pribadi di Platform Digital

BARISAN.CO – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Komisi I DPR RI menyelenggarakan Seminar Merajut Nusantara dengan teman Pemanfaatan TIK Untuk Perlindungan Identitas Data Pribadi di Platform Digital, Selasa (21/03/2023).

Anggota Komisi I DPR RI, Muhaimin Iskandar dalam sambutanya mengajak untuk menyambut baik kesempatan mendapatkan informasi dan berperan di masyarakat melalui teknologi informasi digital.

“Teknologi informasi begitu cepat, bahkan kecepatannya melebihi kecepatan produktifitas kita. Sebagai contoh munculnya platform baru, akan muncul platform lagi. Terlebih lagi era metaverse kita dituntut untuj benar-benar memposisikan diri untuk hadir dan mewarnai untuk memenuhi ruang-ruang digital,” imbuhnya.

Ketua Umum DPP PKB ini mengatakan pentingnya kecerdasan dan kreativitas agar tidak tertinggal seiring perkembangan teknologi digital. Tapi justru bagaimana mewarnai perkembangan teknologi informasi.

“Adaptasi dan kesiapan untuk berperan dan mewarnai produktivitas kerja ekonomi, budaya, maupun produktivitas kerja sosial kemasyarakatan mau tidak mau harus kita lakukan,” sambungnya.

Muhaimin berharap masyarakat mampu memanfaatkan teknologi informasi dengan inovatif dan kreatif.

“Marilah manfatkan teknologi informasi dengan inovatif dan kreatif. Salah satunya tidak menjadi korban dari konten atau isi-isi dari produk-produk teknologi informasi. Kita tidak diwarnai tapi mewarnai dari produk teknologi digital.”

Cak Imin berpesan untuk terus menjadi bagian dari produsen, selain sebagai pengguna teknologi dan berperan dalam membuat konten terutama di media sosial untuk mensuarakan gagasan politik, gagasan budaya, produktivitas konten cerdas menjadi kebutuhan kita.

“Seperti konten budaya kita perlu inovasi dan kreativitas untuk dapat diekspor ke berbagai Negara dengan kemampuan teknologi kita. Tidak hanya budaya, tapi juga ekonomi sehingga produk ekonomi kita yang kaya raya dengan potensi alamnya menjadi kekuatan dasar yang dapat dimanfaatkan oleh anak-anak bangsa,” terang Muhaimin yang akrab dipanggil Gus Muhaimin ini.

Gus Muhaimin menyampaikan saat ini produk-produk digital tidak hanya hadir di kota-kota besar. Akan tetapi kota-kota dimanapun semua memiliki kesempatan yang sama kualitasnya, inovasi dan tentu saja memiliki kemampuan memiliki pasar dalam negeri yang luar biasa.

Guru Besar Komunikasi Universitas Airlangga, Henri Subiakto memaparkan pemanfaatan teknologi digital dan perlindungan data pribadi.

“Bahwasanya ada 212,9 juta pengguna internet di Indonesia, saat ini makin intens orang menggunakan internet, maka semakin banyak data pribadi spesifik diserahkan kepada platform digital,” terangnya.

Lebih lanjut Henri mengatakan perilaku digital manusia menjadi komoditas ekonomi. Dalam kapitalisme pengawasan, manusia sebar ranah pribadinya melalui data digital, sehinga data digital tersebut dikuasai pihak ketiga yakni platform digital.

Hal tersebut menurut Henri menjadi big data yang bisa memproyeksi, sehinga mampu memproyeksi orang Indonesia ke depan melaui data-data di media sosial.

“Di era digital, kapitalis menjadi motor bagaimana menguasai data konsumen, pola perilau masyarakat dan komunikasi mereka. Big data trekumpul lewat teknologi aplikasi untuk proyeksi dan prediki persoalan ekonomi maupun politik,” terangnya.