Scroll untuk baca artikel
Terkini

Sopirnya Dipukul Pemobil, TransJakarta Tempuh Jalur Hukum

Redaksi
×

Sopirnya Dipukul Pemobil, TransJakarta Tempuh Jalur Hukum

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Beredar sebuah video di media sosial yang memperlihatkan cekcok antara sopir bus Transjakarta dengan seorang pengemudi mobil pribadi. Cekcok itu terjadi di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan pada Kamis, (25/8/2022) malam.

Dalam video yang dilihat Jumat (26/8/2022), memperlihatkan seorang pengendara turun dari mobil dengan pelat nomor F 1604 RA turun dan mendekat ke arah bagian sopir Transjakarta. Kemudian, ia menyampaikan protes ke sang sopir.

“Lu ngantri gak dibelakang? Lu ngantri gak di belakang, gue tanya?” kata si pengemudi mobil.

“Sebelah saya aja bisa masuk,” ujar sopir bus Transjakarta.

“Gua udah masuk setengah di sini, harusnya lu mikir paket otak lu,” beber sang pengemudi mobil yang kemudian dilanjutkan dengan aksi mengeplak atau memukul si sopir bus Transjakarta.

Sopir TransJakarta membalas. Dia juga turut menggerakkan tangannya, namun tak sampai menyentuh pengendara mobil itu. Di saat itulah pengemudi mobil mengeplak kepala sopir TransJakarta.

Sontak penumpang di dalam bus TransJakarta meneriaki pemobil yang memukul sopir TransJakarta.

Berdasarkan narasi video viral itu, dijelaskan pengendara mobil-lah yang menyenggol TransJakarta.

Atas kejadian itu, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) tidak menolerir kekerasan yang dilakukan pengendara mobil pribadi kepada pramudi tersebut.

“Transjakarta secara tegas menolak segala bentuk kekerasan di jalan yang dapat mengganggu kelancaran perjalanan serta keamanan dan kenyamanan pelanggan. Transjakarta melindungi setiap pekerja transportasi yang sedang melakukan pelayanan kepada masyarakat,” ujar Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta, Anang Rizkani Noor dalam keterangan tertulisnya kepada barisanco, Jumat (26/8/2022).

Anang memastikan Transjakarta akan mengawal kejadian tersebut untuk diproses ke jalur hukum. Ini dilakukan agar tidak ada lagi kekerasan serupa yang dialami oleh pramudi dan seluruh pekerja transportasi.

Seberapapun sulitnya situasi di jalan diharapkan diselesaikan dengan baik, tidak dengan kekerasan yang merugikan publik, terutama pekerja transportasi. [rif]