Scroll untuk baca artikel
Terkini

‘Sutradara Terganteng’ Tampar Kru Perempuan, Sosok Andibachtiar Yusuf Jadi Sorotan

Redaksi
×

‘Sutradara Terganteng’ Tampar Kru Perempuan, Sosok Andibachtiar Yusuf Jadi Sorotan

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Seorang sutradara diduga telah melakukan kekerasan dengan menampar dan mendorong kru perempuan saat melakukan syuting di sebuah film. Tidak hanya itu, sutradara tersebut juga melakukan kekerasan verbal.

Aksi kurang elok itu terungkap setelah casting director, Juandini Liesmita mengungkapkan peristiwa yang sengaja dipendamnya sepekan, sambil menunggu proses produksi selesai, di Instagram Storynya, kemarin.

“Dia menyebut dirinya SUTRADARA TERGANTENG, tapi mohon maaf ya naudzubillahiminzalik yang gue lihat ga ada ganteng-gantengnya dari mulut, perbuatan, dll. APA PANTES LAKI-LAKI MENAMPAR & MENDORONG PEREMPUAN?!!!. BUKAN HANYA NAMPAR & DORONG, TAPI JUGA TERIAK-TERIAK di HT & MICROPHONE DENGAN KATA-KATA KASAR & DIDENGAR SAMA RATUSAN CREW & EXTRAS DI HARI ITU,” tulis Juandini ketika memulai ceritanya.

Juandini menuturkan, aksi kekerasan pria yang akrab dipanggil Ucup ini dilakukan terhadap anggota timnya berinisial C. “Gua aja sampe detik ini gak terima lihat ‘anak’ atau anggota dari tim gue ditampar, apalagi orang tuanya,” tulisnya.

Pada bagian lain, Juandini menuliskan, ayah C tidak terima atas kekerasan yang dilakukan Andibachtiar kepada putrinya. Ia mendatangi lokasi syuting dan menuntut pertanggungjawaban sutradara Love for Sale itu. Orang tua C di depan kru menyatakan akan melaporkan kasus ini ke polisi.

Aksi kekerasan yang diduga dilakukan oleh sutradara serial Catatan Akhir Sekolah mendapat tanggapan dari produser, yakni Paragon Pictures dan Ideosource Entertainment. CEO Paragon Pictures, Robert Ronny mengunggah pernyataan produser di akun Twitternya, Rabu malam, 31 Agustus 2022 yang menyatakan siap menghadapi korban.

“Paragon Pictures dan Ideosource Entertainment selalu berusaha menciptakan lingkungan kerja yang aman. Sehubungan dengan adanya tindakan kekerasan yang dilakukan oleh seorang individu, kami mengecam tindakan tersebut dan mengambil langkah tegas untuk memutuskan hubungan kerja dengan individu yang bersangkutan. KAMI BERPIHAK KEPADA KORBAN. KAMI TELAH BERBICARA KEPADA KORBAN DAN SIAP MENDAMPINGI KEBUTUHAN BELIAU,” demikian isi pernyataan yang diketik di atas layar berwarna ungu itu.

Andibachtiar Yusuf sampai sekarang belum memberikan tanggapan setelah namanya viral atas tindakan kurang menyenangkan itu.

Profil Andi Bachtiar Yusuf

Terlepas dari dugaan kasus yang kini menimpanya, berikut sepak terjang dan profil Andi Bachtiar Yusuf yang dikenal memiliki segudang karya.

Andi Bachtiar Yusuf yang sudah malang melintang di dunia persutradaraan film Indonesia sejak awal dekade 2000an lalu.

Lahir pada 15 Januari 1974 di Jakarta, lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran ini memulai debut penyutradaraannya pada tahun 2003 dengan menggarap film-film pendek.

Titik awal karier sutradaranya terjadi pada tahun 2005 lalu, ketika film pendek garapannya Hardline, terpilih menjadi wakil Indonesia untuk kumpulan film pendek Piala Dunia 2006.

Film-film Karya Andi Bachtiar Yusuf

Andi Bachtiar Yusuf mulai mendapatkan perhatian semenjak keberhasilan film Hardline. Hal ini sejalan dengan produktifitas sang sutradara, yang mulai berani menelurkan film-film mayor dalam persaingan perfilman Indonesia.

Dan uniknya adalah, di awal-awal kariernya, Andi Bachtiar concern dengan film-film yang mengangkat tema olahraga, terutama sepak bola.

Hal ini terlihat dari karya-karyanya di rentang waktu 2007 hingga 2014 lalu, yang seringkali mengangkat olah raga sebagai tema utama dalam filmnya. Seperti contoh The Jak (2005, film documenter), The Conductors (2008, film documenter), Romeo Juliet (2009), Hari Ini Pasti Menang (2013) Garuda 19 (2014), dan Mata Dewa (2018)