Syekh Ahmad Dairobi al-Kabir penulis kitab Fathul Mulk Al-Majid Al-Muallaf li naf’il Abid Wa qam’i kulli jabbarain ‘anid.
BARISAN.CO – Bagi kalangan umat Islam, terlebih lagi para ulama tentu akan mengenal sosok yang sudah dikenal karena kajian mendalamnya tentang Al-Qur’an. Sosok tersebut yakni Syekh Ahmad Dairobi al-Kabir.
Ia tokoh pengkaji al-Qur’an yang mengatakan bahwa Al-Qur’an bukan sekadar firman Allah Swt. Tapi juga bermanfaat untuk menyembuhkan berbagai macam penyaki, bahkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan manusia.
Melalui kajian Al-Qur’an inilah ia menjadi ulama yang tidak hanya ahli fikih, tapi melalui kajiannya mampu melahirkan karya masterpiece yang sangat terkenal yakni kitab Fathul Mulk Al-Majid Al-Muallaf li naf’il Abid Wa qam’i kulli jabbarain ‘anid. Atau kitab tentang rahasia pembuka kekuatan Allah Sang Maha Agung untuk Kebermanfaatannya Hamba dalam Menghadapi Penguasa yang Menindas dan Keras.
Kitab tersebut dikenal dengan kitab mujarobat yakni sebuah kitab yang membahas berbagai uraian tentang amalan baik berupa doa, wirid, hisib, azimat dan terlebih lagi khusus untuk pengobatan. Syekh Ahmad Dairobi al-Kabir membahasnya prespektif Al-Qur’an dan hadist nabi serta amalan dari para ulama maupun sahabat Nabi.
Ia dilahirkan pada tahun 1651 M dan meninggal 1758 M. Ia hidup di Mesir dan tinggal di belakang kampus Al-Azhar, sehingga ia bisa belajar di Al-Azhar. Ia belajar langsung kepada Grand Syekh Al-Azhar yang ketiga tahun 1695 yakni Syekh Muhammad An-Nasyrati.
Pemilik nama asli Ahmad Ibnu Umar Ad-Dairobi Asy-Syafii’I ini sosok pengarang buku. Adapun karya beliau seperti; (1) Ghayatul Maqshud Liman yata’atha al-Uqud, (2) Fathul Mulk Al-Jawwad, dan (3) Fathul Mulk Al-Majid Al-Muallaf li naf’il Abid Wa qam’i kulli jabbarain ‘anid.
Masterpiece kitab Fathul Mulk al-Majid al-Mu`allaf li Naf’il ‘Abid wa Qam’i Kulli Jabbarin ‘Anid karya Syekh Ahmad Dairobi al-Kabir dikenal dengan kitab mujorabat. Sebuah kitab perjalanan hidup yang penting bagi khazanah keilmuan Islam.
Terlebih lagi di kalangan Pondok Pesantren kitab ini menjadi refrensi atau rujukan dalam hal amalan yakni dipelajari dan diamalkan sebagai rujukan doa dan amalan sehari-hari untuk berbagai persoalan dan kebutuhan hidup.
Namun akses kitab asli sangat terbatas, selain memang jarang ditemukan, dan cenderung dirahasiakan atau barangkali kesulitan dalam memahami isi kitab aslinya yang berbahasa arab. Di terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dengan pembahasan yang terbatas, atau tidak lengkap. Terjemahan tersebut berjudul Kitab Mujarobat; Refrensi Terlengkap Ilmu Pengobatan dan Penyembuhan Islam.
Dikisahkan pada suatu ketika Syekh Ahmad Dairobi al-Kabir didatangi seorang zalim yang ingin mengambil tanahnya. Lalu Syekh Ahmad Dairobi al-Kabir memohon dengan sungguh-sungguh dan merendahkan diri kepada Allah Swt. Dengan berbagai doa dan istighasah.
Selain doa dan istighasah, Syekh Ahmad Dairobi al-Kabir juga mengamalkan surah Yasin dan amalan lainnya, sehingga orang zalim tersebut merasa iba dan terciptalah perdamaian. Tidak hanya berdamai dalam urusan tanah, dengan kehendak Allah Swt. Orang zalim tersebut juga meninggalkan seluruh permusuhan kepada Syekh Ahmad Dairobi al-Kabir dan orang-orang terdekatnya.
Menurut Syekh Ahmad Dairobi al-Kabir, kitab yang ditulisnya merupakan catatan-catatan amalan yang banyak sekali faedah yang didapatkan dari para ulama juga beberapa kitab yang agung. Lalu ia mengumpulkannya dalam sebuah buku, dengan tujuan untuk mendapatkan manfaat darinya.
“Aku menyusunnya dalam beberapa bab. Apa yang kulakukan itu tak lain untuk memudahkan setiap orang yang ingin membaca kitab ini dalam mendapatkan menfaat darinya. Semoga Allah Swt memperbaiki kondisi kita semua di awal dan di akhir,” tulisnya dalam kata pengantar kitab.