Scroll untuk baca artikel
Terkini

Tak Ada Kejelasan, Ratusan TKI di Inggris Cari Bantuan Diplomatik

Redaksi
×

Tak Ada Kejelasan, Ratusan TKI di Inggris Cari Bantuan Diplomatik

Sebarkan artikel ini

Akhirnya dia dipecat setelah dua bulan karena bekerja dengn lambat dan dipindahkan ke sebuah peternakan di Kent. Pekerjaan di sana hanya berlangsung hingga awal November, meninggalkan utang lebih dari £1.700 dan tidak memiliki pekerjaan.

Konsorsium Ritel Inggris menjelaskan, supermarket yang membeli dari Castleton “prihatin dengan tuduhan ini dan sedang menyelidikinya sebagai hal yang mendesak”.

Ross Mitchell, direktur pelaksana Castleton Fruit menegaskan, tidak dapat mengomentari kasus-kasus tertentu, tetapi bahwa peternakan tersebut “memiliki prosedur disipliner, seperti yang dilakukan semua pemberi kerja untuk menangani masalah terkait kinerja” yang diaudit setiap tahun dan diatur secara ketat.

Dia menjelaskan, kesejahteraan pekerja adalah yang paling penting dan mempekerjakan hampir 1.000 orang setiap tahun, di antaranya lebih dari 70% kembali.

Mitchell mengakui, peternakan itu memiliki 106 pekerja tahun ini dari Indonesia, 70 di antaranya masih bekerja. Dia mengemukakan, mereka bekerja rata-rata 41,81 jam, dengan gaji kotor mingguan rata-rata £450,68, sebelum biaya itu dikurangi seperti biaya akomodasi.

Mitchell memastikan, peternakan khawatir tentang pembayaran yang diminta oleh agen pihak ketiga dan mereka mengandalkan agen yang disetujui untuk melakukan uji tuntas untuk memastikan bahwa para pekerja tidak membayar biaya yang berlebihan.

Dia menerangkan, pertama kali mengetahui tuduhan dari sangat prihatin dan segera melaporkannya ke agen, pihak berwenang dan pelanggan.

“Kami berharap badan terkait akan menangani masalah ini,” kata Mictchell.

Menurut angka terbaru, lebih dari 1.450 orang Indonesia telah datang ke Inggris dengan visa pekerja musiman. Mereka didatangkan melalui rekrutmen AG, salah satu dari empat agensi Inggris yang memiliki lisensi untuk merekrut menggunakan skema tersebut.

Gangmasters and Labour Abuse Authority (GLAA) telah menyelidiki perekrutan AG di Indonesia sejak Guardian mengungkapkan pada bulan Agustus bahwa para pekerja dilaporkan mengambil utang hingga £5.000 oleh broker asing tanpa izin untuk bekerja di Inggris selama satu musim. AG membantah melakukan kesalahan dan mengatakan tidak tahu apa-apa tentang broker Indonesia yang menagih uang.

Seorang pejabat kedutaan yang telah menjalankan dukungan untuk pekerja di Inggris menyampaikan, awalnya orang mencari bantuan dengan status imigrasi mereka karena mengira visa dapat dialihkan ke pekerjaan lain.

“Kemudian mereka mulai mendatangi kami dengan masalah tentang target di peternakan,” katanya.