Berita

Tatak Ujiyati Beberkan Tugas Jubir AMIN

Anatasia Wahyudi
×

Tatak Ujiyati Beberkan Tugas Jubir AMIN

Sebarkan artikel ini

Deretan nama didapuk sebagai jubir AMIN, apa saja tugasnya? Begini penjelasan Tatak Ujiyati.

BARISAN.CO – Calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) pada 21 November lalu mengumumkan susunan anggota Tim Pemenangan Nasional (Timnas) yang jumlahnya mencapai 700 orang. Dari susunan tersebut, sekitar 80-an nama didapuk sebagai juru bicara (jubir) Timnas AMIN.

Salah satu nama yang menjadi jubir Timnas AMIN ialah Tatak Ujiyati. Tatak adalah eks Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) kala Anies menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Tatak Ujiyati juga pernah bekerja sebagai Advocacy & Campaign Director Indonesia County Office di Save the Children International pada 2014-2016. Kemudian, dia juga pernah bekerja sebagai Governance Specialist di Asian Development Bank selama setahun dari 2009-2010 silam.

Kepada Barisanco, Tatak menyampaikan tugas jubir AMIN. Dia menjelaskan, secara prinsip bahwa semua jubir harus memahami seluruh visi dan misi AMIN sehingga setidaknya semua orang punya satu framework. Selanjutnya, kata Tatak, semua jubir harus paham tentang rekam jejak paslon.

“Pak Anies di Jakarta itu program-program yang berhasil diselesaikan apa. Kemudian pak Muhaimin juga ketika menjadi Ketua DPR dan Menteri Ketenagakerjaan seperti apa. Jadi, semua jubir harus paham tentang itu,” kata lulusan pascasarjana jurusan Social Development di Atteneo de Manila ini kepada Barisanco, Jumat (8/12/2023).

Kemudian, masing-masing jubir itu memiliki kompetensi atau bidang yang digeluti. Misalnya, Tatak dengan pengalamannya di organisasi anak, dia fokus membahas terkait visi dan misi yang memang dia geluti dan pahami.

Tatak menuturkan, jubir tidak hanya bicara di media-media mainstream, tapi juga bisa melalui sosial media atau platform yang dimiliki.

“Jadi, lebih fleksibel kalau juru bicara AMIN itu tidak harus ngomong di media mainstream semua,” terang Tatak.

Selain itu, jubir bertugas membantu untuk mengelaborasi visi dan misi AMIN. Di agenda misi 7.3, misi AMIN tertulis brand Indonesia sebagai soft power yang dikenal dunia. Sementara, beberapa waktu lalu, sebagai bentuk diplomasi soft power, Anies sempat membahasnya secara gamblang apa yang dimaksud dengan diplomasi soft power ini. Salahsatunya dengan membangun Indonesia Culture Center di berbagai negara.

Meski visi misi AMIN paling tebal dibandingkan dua kandidat lain, Tatak mengakui, sebagian memang dipersingkat.

“Memang karena persoalan bangsa ini juga teramat banyak sehingga 148 halaman visi misi AMIN yang dianggap paling tebal itu pun juga kita singkat-singkat sebagian. Nah, juru bicara punya tugas untuk mengelaborasi itu sehingga masyarakat lebih paham,” ujar Tatak. [Yat]