Scroll untuk baca artikel
Terkini

Longsor di Pulau Serasan Natuna Sebabkan 12 Orang Meninggal dan 43 Hilang, Medan Sulit Dijangkau Jadi Kendala

Redaksi
×

Longsor di Pulau Serasan Natuna Sebabkan 12 Orang Meninggal dan 43 Hilang, Medan Sulit Dijangkau Jadi Kendala

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Kabar duka datang dari Pulau Serasan, Natuna, Kepulauan Riau. Hujan yang turun berhari-hari menyebabkan wilayah Kecamatan Serasan dan Serasan Timur diterjang longsor.

Longsor pertama terjadi sekitar pukul 04.30 WIB, material tanah bercampur bebatuan besar tak hanya mengubur rumah, kebun, sumber air, tapi juga bersama kenangan di dalamnya.

Sampai di situ hujan belum juga ada tanda-tanda reda. Longsor susulan yang lebih besar datang sekitar pukul 13.00 WIB menimbun satu kampung di Serasan Timur.

Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Natuna, mengumumkan adanya korban jiwa yang teridentifikasi sejumlah 12 orang. Data tersebut berdasarkan penghimpunan hingga 7 Maret 2023 pukul 20.00 WIB.

“Data meninggal 12 orang teridentifikasi, 43 orang dinyatakan hilang” tulis pengumuman Diskominfo Natuna, dikutip Rabu (8/3/2023).

Dalam data tersebut juga menjelaskan adanya satu dari tiga korban kritis yang meninggal dunia saat proses rujukan ke rumah sakit di Pontianak.

Sementara jumlah pengungsi hingga saat ini mencapai 1.216 orang yang tersebar di empat pengungsian. Posko pengungsian pertama berada di Pos Pemeriksaan Lintas Batas Negara (PLBN) 219 orang, puskesmas 215 orang, pengungsian pelimpak dan masjid Alfurqon 500 orang, SMAN 1 Serasan 282 orang.

Kendala

Sementara, Kepala Bidang Kedaruratan, Pusdalops PB dan Logistik BPBD Kepri, Junainah mengatakan bahwa data korban meninggal dunia masih berpotensi berubah. Sebab, hingga saat ini proses evakuasi masih berlangsung.

Tim SAR gabungan dari TNI/ Polri dan BPBD mulai bergerak mengerahkan tenaganya untuk membantu dan mencari korban longsor.

Kondisi cuaca, medan yang susah dijangkau, dan gangguan layanan telekomunikasi menghambat upaya pencarian dan pertolongan di daerah yang terdampak bencana longsor Natuna, dan pemutakhiran data korban mengalami hambatan.

Pulau Serasan ini berada di antara Pulau Besar Natuna dan Pulau Kalimantan. Pulau ini terisolir dan memiliki jarak cukup jauh. Akses satu-satunya hanyalah kapal laut baik dari Ibu Kota Tanjungpinang, Kepri, atau dari pusat pemerintahan Kabupaten Natuna di Pulau Ranai.

Dari Pulau Natuna Besar, perlu perjalanan enam jam menggunakan kapal laut untuk sampai di Pulau Serasan bahkan bisa lebih lama kalau cuaca buruk. Diperkirakan jarak antara Pulau Natuna Besar ke Serasan sekitar 93 mil laut.

Kendala jarak ini juga menyebabkan distribusi pengiriman bantuan logistik untuk korban longsor di Pulau Serasan, perlu waktu setidaknya tiga hari. Bantuan ini berasal dari Kantor BPBD Kepri di Tanjungpinang.

Permasalan ini menjadi atensi Pemerintah Kepulauan Riau. Tidak hanya akan mengatasi gangguan jaringan komunikasi juga listrik padam di lokasi banjir dan tempat para korban mengungsi.

“Kami bersama Pemkab Natuna sampai saat ini masih terus berkoordinasi dengan PLN dan Telkom sebagai penyedia layanan kelistrikan dan jaringan telekomunikasi di daerah yang berjarak cukup jauh dari Ibukota Natuna itu,” ujar Hasan, Kepala Dinas Kominfo Kepulauan Riau. [rif]