Scroll untuk baca artikel
Risalah

Tukang Dawet di Tepi Sungai Brantas & Peristiwa 1965 (Narasumber Kecil dengan Cerita Besar)

Redaksi
×

Tukang Dawet di Tepi Sungai Brantas & Peristiwa 1965 (Narasumber Kecil dengan Cerita Besar)

Sebarkan artikel ini

Saya sempat bertanya, berapa jumlah warga muslim di sana dan berapa yang tewas. Saya dapatkan data dari salah seorang kawan saya, jurnalis Kamboja. Jumlah warga muslim waktu itu ada 800 ribu jiwa, dan yang tewas sebanyak 500 ribu. Kebanyakan yang tewas adalah kelas menengah juga para petani yang hidupnya sejahtera.

Tulisan tentang peristiwa-peristiwa besar dengan melibatkan narasumber orang biasa, akan selalu penting. Bagi jurnalis perlu menyajikan fakta-fakta horor sebagaimana dicontohkan dijelaskan di atas, dengan cara mengabarkan secara jernih.

Informasi yang mendalam dan disampaikan dengan jernih sangat penting bagi para pengambil keputusan. Tujuannya agar sesudah membaca karya jurnalistik kita, para pengambil keputusan politik ekonomi sosial dan budaya melakukannya dengan memproduksi keputusan atau kebijakan yang baik, bijak, benar, dan tepat untuk masyarakat dan bangsanya. Bukan keputusan atau kebijakan yang menambah masalah baru, yang seharusnya tidak perlu. []

Blog

Pasca lengsernya Soeharto dari kursi kekuasaan, agenda demokratisasi mulai tumbuh. Partai politik, LSM kritis, Pers dan juga organisasi pro demokrasi memantapkan eksistensinya. Disamping itu tidak kalah penting, penegakan nilai-nilai demokrasi, seperti kebebasan berkumpul, berpendapat dan berserikat memperoleh perlindungan hukum dari negara.