Perusahaan juga perlu membuktikan, barang yang diimpor mematuhi aturan di negara asalnya, termasuk tentang hak asasi manusia dan perlindungan masyarakat adat.
BARISAN.CO – Anggota Parlemen dan pemerintah Uni Eropa mencapai kesepakatan bersama pada Selasa (6/12/2022) tentang larangan impor yang berkontribusi bagi deforestasi di seluruh dunia.
Perjanjian awal yang masih perlu diadopsi secara formal oleh parlemen Uni Eropa ini mewajibkan perusahaan memverifikasi barang yang dijual di sana tidak menyebabkan deforestasi dan degradasi hutan di mana pun di dunia mulai tahun 2021.
Selanjutnya, perusahaan perlu membuktikan, barang yang diimpor mematuhi aturan di negara asalnya, termasuk tentang hak asasi manusia dan perlindungan masyarakat adat.
Hutan di seluruh dunia semakin terancam oleh penebangan kayu dan pertanian, termasuk kedelai dan kelapa sawit. Sementara, Organisasi Pangan dan Pertanian Persatuan Bangsa-Bangsa memperkirakan, 420 juta hektare hutan dilenyapkan antara tahun 1990 hingga 2020.
Melansir AP, Kepala Komite Lingkungan Parlemen Eropa, Pascal Canfin berpendapat, kesepakatan blok dari 27 negara itu menjadi yang pertama di dunia.
“Eropa akan menutup pintunya untuk produk sehari-hari yang memiliki dampak deforestasi tertinggi di dunia jika importir tidak dapat menunjukkan dokumen pendukung bahwa produknya tidak berasal dari area deforestasi. Itu adalah kopi yang kita minum di pagi hari, cokelat yang kita makan, arang yang kita gunakan untuk memanggang, kertas di buku kita,” kata Pascal.
Biji kopi diproduksi di seluruh kawasan hutan tropis. Lebih dari separuh panen kopi dunia terkonsentrasi di Brasil, Vietnam, dan Indonesia. Laporan Forest Policy Trade and Finance Initiative 2021 mengungkapkan, kala produksi kopi meningkat maka luas lahan yang digunakan untuk produksi, sering kali terkait dengan deforestasi.
Untuk memberantas deforestasi yang efektif, baik direncanakan maupun ilegal, peraturan impor perlu mengatasinya baik langsung dan tidak langsung. Inggris, negara pertama yang mengambil tindakan regulasi Dewan Pelaporan Keuangan (FRC), yang mempromosikan transparansi dan integritas dalam berbisnis. Ini tidak hanya memastikan persyaratan berlaku bagi negara produsen, seperti Brasil, Vietnam, dan Indonesia, tetapi juga produk yang bersumber langsung berupa biji kopi hijau alias mentah.
Dia menegaskan, tindakan itu memang radikal.
“Itulah yang akan kami lakukan,” tegasnya.
Tahun lalu, lebih dari 100 negara berjanji menghentikan dan membalikkan deforestasi global pada 2030 sebagai upaya memerangi perubahan iklim. Hutan adalah upaya alami yang penting untuk menghilankan emisi gas rumah kaca di atmosfer karena tumbuhan menyerap karbon dioksida saat tumbuh.