Yamadhipati
Dewa, kaukah itu yang membuka pintu malam-malam?
mataku tak bisa terbuka dan hanya kudengar
suara langkah kakimu menapaki ubin yang dingin
Kaukah itu?
apakah ini sudah waktu?
2023
Cemara Tua
Pohon cemara tua yang begitu kusayang
tinggal satu dan berdiri kokoh di halaman
ia tak punya barisan seperti di jalanan
atau hiasan seperti ketika Natal
ia sederhana, tak banyak kata-kata
selalu disapanya aku ketika kubuka jendela
wajah tuanya tulus merekah
dan kupikir, di bawah kakiknyalah
telah kuisyaratkan teduhku meminta
2023
Menantikanmu, Nun
Nun, tibalah engkau di antara kedua mataku
terpantul pada pahatan-pahatan tua
yang telah berlumut sejak engkau tinggalkan
apalah arti candi berpintu tiga
kebas doa-doaku menantikanmu
sepanjang waktu
Nun, tibalah engkau di antara pejamku
melukis nyanyian yang paling kurindu
seperti kudengar angin dan suara kayu
kini aku telah meleleh, Nun
tenggelamlah di pangkuanku
2023
Memandang Bulan di Antara Pohon-Pohon
Pohon-pohon bertemu pucuknya
di tengahnya bulan mengadu
kita memandangnya
ada cinta begitu kelabu
dan kabut menuruni kepala
mengendap susutnya di dada
dan tibalah akhirnya
kita mengerti
2023
Bunga di Tangan
Kalau kita berangkat hari ini
dengan setangkai bunga di tangan
di manakah kita akan melihatnya
layu perlahan-lahan?
2023
*Candra Loka, lahir di Malang, 2004. Telah menerbitkan beberapa buku kumpulan puisi dan cerpen. Menyukai menulis, membaca, menggambar, dan ilustrasi. Dapat ditemukan di instagram @dcandraloka