Puisi

Yamadhipati – Puisi Candra Loka

Avatar
×

Yamadhipati – Puisi Candra Loka

Sebarkan artikel ini
Yamadhipati
Ilustrasi foto: Pexels.com/Spencer Gurley Films

Yamadhipati

Dewa, kaukah itu yang membuka pintu malam-malam?
mataku tak bisa terbuka dan hanya kudengar
suara langkah kakimu menapaki ubin yang dingin

Kaukah itu?
apakah ini sudah waktu?

2023

Cemara Tua

Pohon cemara tua yang begitu kusayang
tinggal satu dan berdiri kokoh di halaman
ia tak punya barisan seperti di jalanan
atau hiasan seperti ketika Natal

ia sederhana, tak banyak kata-kata
selalu disapanya aku ketika kubuka jendela
wajah tuanya tulus merekah
dan kupikir, di bawah kakiknyalah
telah kuisyaratkan teduhku meminta

2023

Menantikanmu, Nun

Nun, tibalah engkau di antara kedua mataku
terpantul pada pahatan-pahatan tua
yang telah berlumut sejak engkau tinggalkan

apalah arti candi berpintu tiga
kebas doa-doaku menantikanmu
sepanjang waktu

Nun, tibalah engkau di antara pejamku
melukis nyanyian yang paling kurindu
seperti kudengar angin dan suara kayu

kini aku telah meleleh, Nun
tenggelamlah di pangkuanku

2023

Memandang Bulan di Antara Pohon-Pohon

Pohon-pohon bertemu pucuknya
di tengahnya bulan mengadu

kita memandangnya
ada cinta begitu kelabu
dan kabut menuruni kepala
mengendap susutnya di dada

dan tibalah akhirnya
kita mengerti

2023

Bunga di Tangan

Kalau kita berangkat hari ini
dengan setangkai bunga di tangan
di manakah kita akan melihatnya
layu perlahan-lahan?

2023

*Candra Loka, lahir di Malang, 2004. Telah menerbitkan beberapa buku kumpulan puisi dan cerpen. Menyukai menulis, membaca, menggambar, dan ilustrasi. Dapat ditemukan di instagram @dcandraloka