Scroll untuk baca artikel
Gaya Hidup

10 Pemimpin yang Berkuasa dalam Waktu Tersingkat

Redaksi
×

10 Pemimpin yang Berkuasa dalam Waktu Tersingkat

Sebarkan artikel ini

Setelah menjabat selama 45 hari, Liz Truss mengundurkan diri. Kemudian, siapa saja pemimpin dunia yang berkuasa dalam waktu tersingkat?

BARISAN.CO – Perdana Menteri Inggris Liz Truss menggantikan Boris Johnson pada 6 September 2022.

Namun, setelah menjabat selama 45 hari, dia mengundurkan diri.

Partai Konservatif Inggris mengumumumkan pada minggu depan akan mengadakan pemilihan kepemimpinan untuk menggantikannya.

Sementara, Partai Buruh Inggris menyerukan agar pemilihan umum segera dilakukan.

Dilansir dari berbagai sumber, selain Liz, berikut ini deretan pemimpin dunia yang berkuasa dalam waktu tersingkat.

1. Raja Louis XIX (Prancis)

Louis XIX adalah putra Charles X. Pada 1800-an menjadi waktu sulit bagi monarki Prancis karena revolusi. Banyak bangsawan terbunuh atau diasingkan serta monarki berusaha bertahan.

Ketika Raja Louis XVI meninggal, tahta jatuh ke Charles X. Dia mencoba menyelamatkan monarki dari keruntuhan dengan melembagakan reformasi, tetapi itu tidak cukup. Orang-orang menginginkan perubahan nyata.

Dengan semua tekanan, Charles X turun tahta dan memilih putranya Louis XIX sebagai raja baru. Bukan kandidat yang populer atau disukai, dia pun turun tahta 20 menit setelahnya dan melarikan diri ke Skotlandia.

2. Kaisar Mo (Dinasti Jin, Cina)

Dinasti Jin merupakan kekuatan dominan di Cina Utara selama 1115 CE. Pada abad ke-13 Dinasti Jin berperang dengan bangsa Mongol dan Dinasti Song. Kaisar Aizong berkuasa berhasil membina perdamaian dengan semua faksi yang bertikai termasuk bangsa Mongol.

Namun, pengganti Jenghis Khan menyerang bersama Dinasti Song pada tahun 1232.

Kaisar melarikan diri ke Caizhou, tetapi kemudian dikepung bangsa Mongol dan Dinasti Song. Tidak ingin menyaksikan jatuhnya dinasti Jin, kaisar bunuh diri dan menyerahkan tahta kepada jenderalnya, Mo.

Kaisar Mo tidak memerintah lama karena Mongol dan Dinasti Song menaklukkan Caizhou. Kaisar terbunuh dan dia memerintah hanya sehari.

3. Kanselir Joseph Goebbels (Jerman)

Joseph Goebbels bergabung dengan partai Nazi pada 1920-an dan merupakan sekutu dekat Adolf Hitler sebelum dan selama perang. Pada tahun 1933 ketika Adolf Hitler menjadi kanselir Jerman, Joseph ditunjuk sebagai menteri untuk pencerahan dan propaganda publik.

Ketika Perang Dunia II dimulai, Joseph membuat film propaganda yang dimaksudkan untuk memenangkan hati rakyat Jerman.

Sebelum Hitler bunuh diri, dia menunjuk Joseph Goebbels sebagai kanselir Jerman.

Sayangnya, Joseph mengikuti Hitler. Dia meracuni enam anaknya dan Joseph serta istrinya bunuh diri di bunker Hitler di Berlin. Joseph menjadi kanselir Jerman selama satu hari penuh.

4. Sultan Khalid Bin Barghash (Zanzibar)

Sultan Khalid bin Barghash adalah salah satu pemimpin di Pulau Zanzibar, Afrika Timur. Dia merupakan putra Sultan Sayid Barghash Bin Said Al-Busaid, seorang sultan populer di sana.

Pada tahun 1890-an, pulau ini wilayah Kerajaan Inggris. Inggris menginginkan orang berbeda untuk memimpin.

Inggris takut akan popularitas sultan.

Sultan Khalid Bin Barghash enggan meninggalkan posisinya. Penolakan itu dibalas dengan dikirimnya kapal perang ke pantai Zanzibar. Inggris membombardir istana Sultan Khalid dan memaksanya menyerah.

Dia melarikan diri ke Seychelles dan hanya menjadi sultan Zanzibar selama 2 hari.

5. Raja Dipendra Bir Bikram Shah Dev (Nepal)

Dipendra adalah putra mahkota Nepal. Situasi penobatannya sebagai raja amat mengejutkan.

Pada Juni 2001, dia menembak ayahnya, Raja Birendra Bir Bikram Shah Dev, ibunya, dan 8 anggota keluarga kerajaan lainnya.

Setelah itu, dia mengarahkan pistol ke dirinya sendiri dalam upaya bunuh diri. Namun, dia tidak mati.

Ketika koma, dia diangkat menjadi raja. Tapi, 3 hari kemudian dia meninggal.

Pemerintahannya berlangsung dari 1 Juni 2001 – 4 Juni 2001.