قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: «اَللَّهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِي».
Allahumma kamaa hassanta khalqii fa hassin khuluqii.
Artinya: “Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah ciptaanku (wajahku), maka perindahlah juga akhlakku.” (HR. Ahmad dan disahihkan Ibnu Hibban)
Doa ini sebaiknya dibaca setiap kali bercermin atau ketika seseorang ingin memperbaiki diri. Menurut para ulama, doa ini tidak hanya menjadikan wajah tampak bercahaya dan berseri, tetapi juga membentuk kepribadian yang lembut, sabar, dan menenangkan hati orang lain.
Sebab wajah yang disukai bukan karena rupa semata, tetapi karena cahaya kebaikan dan ketulusan hati yang terpancar dari dalam.
- Doa Nabi Yusuf agar Disukai dan Dicintai Semua Orang
Doa ketiga dikenal luas di kalangan ulama dan ahli tasawuf sebagai doa untuk memancarkan nur Nabi Yusuf agar wajah seseorang tampak bercahaya dan disenangi banyak orang.
اللَّهُمَّ اجْعَلْ لِي نُورَ يُوسُفَ عَلَى وَجْهِي فَمَنْ رَآنِي يُحِبُّنِي مَحَبَّةً
Allahummaj‘al lii nuura Yusufa ‘ala wajhii fa man ra’a nii yuhibbunii mahabbatan.
Artinya: “Ya Allah, jadikanlah cahaya (nur) Nabi Yusuf pada wajahku, sehingga siapa pun yang memandangku akan menyukaiku dengan penuh cinta kasih.”
Doa ini boleh dibaca setiap pagi atau sebelum berinteraksi dengan banyak orang, seperti ketika bekerja, berdakwah, atau menghadiri acara penting.
Tujuannya bukan untuk mencari pujian, melainkan agar Allah menanamkan kasih sayang dan simpati di hati orang-orang yang kita temui.
Banyak yang meyakini bahwa dengan membaca doa ini secara istiqamah, seseorang akan memiliki aura positif dan daya tarik batiniah yang menenangkan bagi siapa pun di sekitarnya.
Rahasia Kekuatan Doa Nabi Yusuf
Tiga Doa Nabi Yusuf di atas bukan sekadar bacaan spiritual, tetapi juga sarana pembentukan karakter. Dari doa-doa tersebut, kita belajar tiga hal penting:
- Menjaga diri dari godaan dosa seperti Nabi Yusuf yang memilih penjara daripada maksiat.
- Mensyukuri keindahan ciptaan Allah dan berusaha memperindah akhlak.
- Memohon cahaya kasih dan ketulusan hati agar disukai bukan karena wajah, tetapi karena kebaikan.
Jika diamalkan dengan ikhlas, doa-doa ini dapat membuka hati, menumbuhkan ketenangan, serta menjadikan seseorang lebih disenangi oleh banyak orang karena pancaran nur ilahi yang ada dalam dirinya.
Nabi Yusuf AS adalah simbol kesempurnaan lahir dan batin. Ia tidak hanya tampan secara fisik, tetapi juga berkarakter lembut, sabar, dan penuh iman. Itulah sebabnya Doa Nabi Yusuf menjadi amalan yang sangat dicintai oleh kaum muslimin.
Membaca dan mengamalkan Doa Nabi Yusuf setiap hari bukan sekadar mencari kecantikan atau daya tarik, melainkan juga upaya untuk meneladani akhlak mulia seorang nabi yang teruji dengan sabar dan iman. []
“Ketampanan akan pudar, tetapi akhlak yang baik akan selalu memancarkan cahaya dalam setiap pandangan.”