- Belajar ikhlas
Cara ini memungkinkan menjaga ketenangan pikiran. Ikhlas bukan berarti kita lemah. Namun, ini bentuk kekuatan sebagai individu.
Baik itu situasi atau saat menghadapi orang, belajarlah untuk melepaskan dengan mudah. Percayalah, hidup kita akan menjadi jauh lebih bahagia dan pikiran kita akan jauh lebih tenang.
- Tunjukkan rasa hormat
Bersikap hormat bukan berarti kita menjadi tunduk. Bersikap hormat berarti tetap sopan dan menghargai orang lain.
Sikap ini akan mengarah ke rumah yang lebih bahagia. Ingatlah, kebahagiaan itu amat berharga.
- Jangan berkorban
Menyerah pada keinginan terdalam dari diri sendiri akan merugikan kita. OLeh karenanya, belajar untuk menyesuaikan diri, bukan berkorban.
Jika ada yang berharap kita mengorbankan apa pun yang kita sukai, duduklah bersama mereka dan beri tahu bahwa sangat brutal mengharapkan orang melakukannya.
- Jangan minta persetujuan orang lain
Menghormati mertua bukan berarti kita harus meminta persetujuannya untuk melakukan hal yang kita inginkan.
Mencari persetujuan mengisyaratkan kita merasa rendah diri, yang membuat kita mampu mengambil keputusan. Lakukan apa pun yang kita sukai jika menurut kita itu memang yang terbaik dan membuat bahagia.
Entah itu suami atau istri tidak boleh memihak apabila terjadi pertengkaran antara menantu dan mertua. Apalagi sampai menjadi kompor meleduk. Sebaiknya, menengahi perselisihan di antara kedua.
Hidup dengan mertua, tidak seharusnya membuat kita stress. Jika ada yang salah, katakan. Jangan dipendam sendirian karena dengan berdiam diri, maka tidak akan ada yang tahu masalah yang sedang dihadapi.
Keluarga dimaksudkan untuk tetap bersama selamanya dan terikat dengan cinta. Oleh karena itu, jika bisa hindari konflik.