BARISAN.CO – Banyak perkantoran di Jakarta yang baru selesai jam kerjanya pada pukul 17.00 WIB. Para pekerjapun mulai bergerak 30 menit kemudian. Akibatnya, ratusan ribu orang yang menggunakan kendaraan umum mengeluhkan tempat untuk melakukan ibadah Salat Magrib.
Menghadapi permasalahan itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana membangun musala dengan desain yang bagus dan mampu menampung kebutuhan ibadah warga yang bekerja di Jakarta saat jam pulang kantor.
Pemprov DKI Jakarta melalui BUMDnya, yakni PT Transjakarta melakukan kolaborasi Tridharma Perguruan Tinggi dengan Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) dan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta.
“Harapannya akan ada desain-desain musala di dalam halte maupun di dalam stasiun nantinya yang memfasilitasi jutaan warga Jakarta yang sore hari pulang kerja. Sehingga, tidak lagi kesulitan untuk Salat Magrib,” kata Anies di hadapan Ketua Umum PBNU Saiq Aqil Siradj, pada acara penandatanganan MoU antara PT Transjakarta dan Unusia dan UNU Yogyakarta di Kantor PBNU Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (1/4/2021).
Anies berharap, dengan adanya kerja sama ini, bisa didiskusikan bersama-sama serta ditemukan solusi terbaik dalam mewujudkan sarana fasilitas umum yang terintegrasi serta ramah untuk beribadah.
“Kemudian, pengembangan ke depannya diharapkan ada kajian tentang bagaimana kita mendorong orang lebih banyak lagi menggunakan kendaraan umum. Selain itu, juga kita akan membangun musala-musala di halte-halte yang perancangnya adalah dari pihak Unusia. Jadi, nantinya, desainnya mereka yang menyiapkan,” ungkap Anies.
“Nanti Insya Allah jejaknya ada di semua halte. Jejak kehadiran kerja sama ini. Tanda tangan singkat, tapi efeknya akan sangat panjang di Jakarta. Kita berharap warga Jakarta yang kemarin punya aspirasi Pak kita susah buat magriban nanti terselesaikan dengan pendekatan yang aplikatif di tempat itu,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Pelayanan dan Pengembangan PT Transjakarta Achmad Izzul Waro menyatakan sangat menyambut baik kerjasama ini. Hal ini sejalan dengan konsen Pemprov DKI Jakarta, di mana Gubernur Anies Baswedan secara khusus meminta Transjakarta untuk mengembangkan serta merevitalisasi prasarana untuk memberikan pelayanan maksimal.
Hal ini tertuang dalam Kegiatan Strategis Daerah (KSD) Nomor 29 tentang Penciptaan Layanan Transportasi Terintegrasi Melalui Jak lingko. Adapun dalam rencana aksinya, Transjakarta diharapkan bisa berkolaborasi dengan universitas-universitas tidak hanya di wilayah Jakarta dan sekitarnya, tetapi juga universitas-universitas di seluruh Indonesia.
“Inisiatif ini kami namakan tajjali yang artinya manifestasi makna Islam ke ruang publik. Semoga menjadi inisiatif yang dapat berjalan dan dijalankan bersama oleh Pemprov, TransJakarta, UNU, beserta PBNU secara umum,” kata Izzul di lokasi acara.
Dengan adanya kerjasama ini tambah Izzul, UNU Jogja dan UNUSIA nantinya akan ikut membantu Transjakarta dalam memberikan masukan serta penelitian terkait desain dari pada musholla itu sendiri. Dalam hal ini, semua musholla di seluruh halte Tarnsjakarta akan dirancang dengan nuansa kultural yang disesuaikan dengan konteks wilayah di mana halte tersebut berada.
“Sehingga pesan-pesan baik akan hadir di halte-halte Transjakarta baik secara elemen desain, informasi hingga nuansa kultural lainnya yang dihadirkan,” paparnya.
Selanjutnya, Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) H. Mochammad Maksum Mahfoedz menyambut baik kerjasama ini. Selain bisa meningkatkan fasilitas musholla di halte, juga dapat meningkatkan kualitas pendidikan dari mahasiswa/i di UNUSIA. Harapannya, anak-anak lulusan UNUSIA bisa menjadi bagian dari kemajuan transportasi di Indonesia, khususnya Transjakarta.