Pendidikan keterampilan adalah proses pengembangan potensi anak dilakukan sejak dini untuk bekal anak mengarungi kehidupannya.
BARISAN.CO – Pendidikan adalah proses pengembangan potensi yang ada pada anak didik. Pengembangan potensi tersebut bertujuan untuk mewujudkan manusia yang beriman dan bertakwa. Selain itu pengembangan potensi sebagai jalan manusia mengarungi kehidupannya, salah satunya yang dibutuhkan adalah pendidikan keterampilan.
Proses pendidikan keterampilan hidup sebenarnya sudah berlangsung sepanjang sejarah kehidupan manusia untuk bertahan hidup, . Sementara menurut pendidikan Islam lebih ditujukan kepada perbaikan diri atau akhlak, sebab Rasulullah Saw diutus untuk memperbaiki akhlak.
Bisa jadi melalui perbaikan akhlak terlebih dahulu untuk menanamkan nilai-nilai dalam pendidikan yakni pendidikan mental dan jiwanya. Jadi pendidikan Islam itu sendiri tidak hanya bersifat teoritis, akan tetapi sangat praktis untuk menjalani hidup ini. Sifat praktis tersebut seperti pendidikan diri sendiri, hubungan kemasyarakatan dan lingkungan serta hubungan manusia dengan Tuhannya.
Oleh karena itu pendidikan tidak hanya dimulai sejak usia dini, bahkan ketika dalam kandungan pun ada namanya proses pendidikan. Saat dalam kandungan calon bani diperdengarkan dengan lantunan dan zikir Al-Qur’an, sebagai upaya proses pembelajaran.
Selanjutnya pada masa anak usia dini mulailah diperkenalkan dengan kecakapan hidup. Hal ini sebagai upaya memberikan bekal dan menanamkan nilai-nilai kecakapan hidup pada anak.
Menanamkan pendidikan keterampilan hidup sejak dini
Masa usia dini bagi anak adalah masa keemasan atau golden age sehingga proses pendidikan sejak dini harus mendapatkan porsi besar terhadap perhatian dan diberikan pengetahuan keterampilan.
Orang tua memiliki tanggung jawab dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan keterampilan hidup. Sebagaimana Nabi Muhammad Saw menekankan pentingnya hal tersebut. Rasulullah Saw bersabda:
عن أ بي را فع رضي ا لله عنه قال: قال رسول ا لله صلى ا لله عليه وسلم: حق الولدعلى الوالد أن يعلمه الكتابة، والسباحه، والرماية، وان لايرزقه إلاطيبا. (رواه الحكم).
“Dari Abi Raafi’ Ra, telah berkata: telah bersabda Rasulullah Saw: “Kewajiban orang tua terhadap anaknya adalah mengajarinya tulis baca, mengajarinya berenang dan memanah, tidak memberinya rezeki kecuali rezeki yang baik.” (HR. Hakim).
Inilah salah satu bukti perhatian Rasulullah Saw untuk pendidikan anak yang dipesankan kepada orang tua. Betapa pentingnya pengajaran pengembangan potensi dan bakat pada anak, Rasulullah Saw bersabda:
لماذا لا تعلمها الحيكة كما تعلمها الكتبة.
“Mengapa tidak diajarkan padanya menenun sebagaimana dia telah diajarkan baca tulis.” (HR. Al-Nasai).
Dari penjelasan hadits di atas, orang tua dan bahkan institusi pendidikan atau semestinya anak didik memiliki pengetahuan diantaranya adalah keterampilan. Sebab pendidikan keterampilan hidup sangat diperlukan untuk mendapatkan penghasilan serta bekal bagi kehidupan, penghidupan dan pengabdian kepada masyarakat.
Pendidikan akhlak dan pendidikan keterampilan saling mengikat. Selain anak memiliki dasar dalam sikap dan perilakunya, ia juga ditanamkan keterampilan untuk bekal dalam menjalani kehidupannya. Orang tua memiliki tanggung jawab menanamkan nilai-nilai tersebut sejak usia dini. (Luk)