IPAL Krukut dibangun untuk meningkatkan kualitas air limbah hasil olahan dari bangunan perpipaan di kawasan Jenderal Soedirman, SCBD, Senayan, Gatot Soebroto, dan Bendungan Hilir
BARISAN.CO – Air bersih salah satu sumber daya alam terpenting bagi kehidupan. Namun, air bekas pakai atau air limbah mengandung banyak zat berbahaya dan tidak dapat dilepaskan begitu saja sebelum diolah.
Karena itulah, penting untuk mengolah air limbah karena dapat memulihkan pasokan air dan melindungi planet dari racun. Dengan adanya, fasilitas pengolahan air limbah akan amat membantu seperti yang dilakukan oleh Perusahaan Umum Daerah Pengelolaan Air Limbah (Perumda Paljaya) Jakarta.
Menurut Direktur Teknik dan Usaha, Asri Indiyani saat membahas air, orang cenderung memikirkan tentang air minum.
“Jarang tentang pengolahan air limbahnya bagaimana. Padahal, kota yang maju harus memiliki infrastruktur yang baik termasuk jaringan pengelolaan air limbah,” kata Asri pada Rabu (27/4/2020) saat konferensi pers di IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) Krukut, Jakarta.
Asri menambahkan, dari rencana 15 zonasi yang telah dibuat saat ini baru ada zona 0, yakni IPAL Krukut dan IPAL Setiabudi.
“Di zona 0 ini panjangnya mencapai 128 km pipanya,” tambah Asri.
Menurut Asri, IPAL terpusat di Indonesia saat ini baru ada di 13 kota, salah satunya di kota Jakarta.
“Harapan kita akan berkembang dan lingkungan kita menjadi lebih bersih,” lanjut Asri.
Sebelumnya, IPAL baru tersedia di Setiabudi, dengan bertambah lokasi di Krukut, Asri menyebut bahwa jumlah pelanggan yang disebut dengan People Equivalent (PE) saat ini sekitar 2,4 juta yang telah terlayani.
Tujuan terbangunnya IPAL Krukut tak lain untuk meningkatkan kualitas air limbah hasil olahan dari bangunan perpipaan di kawasan Jenderal Soedirman, SCBD, Senayan, Gatot Soebroto, dan Bendungan Hilir.
Asri menjelaskan, IPAL ini akan lebih menguntungkan bagi pelanggannya.
“Misalnya, untuk pengelola gedung itu tidak harus membeli alat dan tiap bulan tidak harus mengecek sendiri kualitas limbahnya. Semuanya dikelola oleh Paljaya, mereka hanya bayar dan duduk manis,” imbuh Asri.
Dia menerangkan, dengan begitu hemat bagi pengusaha dan pemerintah pun lebih mudah dalam pengendalian kualitas airnya.
Perumda Paljaya terus berinovasi. Bukan hanya air limbah rumah tangga dan gedung perkantoran di sekitar area zonasi, namun juga akan mengelola limbah B3.
“Saat ini untuk limbah B3 sedang diuji coba. Semuanya bertahap,” tuturnya. [rif]