PEMBAKARAN
jika luka itu kayu kering
maka kenangan adalah api
menghidupkan rindu yang bara
jika luka adalah api
akan membakar ingatan hingga debu
air mata surut di telaga
jika kesedihan itu kelu
akan ada pembakaran api yang biru
menjadikan masa lalu sebagai kertas terbuang
terbakar hingga bubuk, merebuk ke dalam tanah
Riau, 2022
DUNIA VIRTUAL
apabila percakapan terbengkalai
pertemuan sebatas penuntas rencana
ke mana dunia kita sirna?
bila jarak diciptakan
kerinduan adalah jembatan sebagai penghubung
saat sungai membuat batas
ke mana percakapan itu hilang?
saat di keramaian hanya terdengar suara burung juga desau angin
saat ruang virtual diciptakan
ia menculik manusia dan hidup di dalamnya
“dunia kita sunyi, sedangkan maya lebih ramai, kembalilah kawan, saat aku kesepian meski kau ada.”
Riau, 2022
DI KAKI MALAM
ingin kutuangkan senja pada gelas kaca
biar tidak sirna apabila malam tiba
juga seluruh kenangan menari di depan kita kawan
tentang ingatan seindah sore semerah saga
tersenyum di bibir langit
ke sinilah kawan
duduk berkisah di pelantar senja
ketika di langit jingga mulai menipis
kita meniti keindahan pada magrib di kaki malam
melahirkan zikir-zikir dan buliran mutiara
terbang anggun mengepak menjadi kupu-kupu
pada puncak khidmat ibadah
merajut iman
meraih cinta sufi
saat bunga zikir rekah di bibir basah
pada senja merah darah
Riau, 2022

Riska Widiana, berdomisili di Riau. Kabupaten Indragiri hilir. Aktif menulis sejak tahun 2020 hingga sekarang. Kini sedang tergabung ke dalam komunitas menulis kepul (kelas puisi alit) dan kelas menulis bagi pemula.
Karyanya pernah termuat ke dalam media cetak maupun online. Alamat facebook. Riska widiana. Instagram riskawidiana97