Founder FPCI, Dr. Dino Patti Djalal menyebut, ada dua hal yang tidak akan tercapai di 2045 yaitu soal Indonesia bebas korupsi dan supremasi hukum.
BARISAN.CO – Semangat reformasi mulai berubah. Hal itu disampaikan oleh Founder Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) dan Supermentor, Dr. Dino Patti Djalal dalam acara Supermentor-27 “Tentang Leadership, Reformasi, & Pengabdian” A Farewell Event For Gubernur Anies Baswedan.
“Reformasi itu penting karena yang dibutuhkan itu bersifat permanen,” kata Dino pada Minggu (2/9/2022).
Akan tetapi, dia menyayangkan, justru itu tidak mudah dan jarang sekali terjadi.
Dino menyampaikan, di semua negara umumnya, reformasi sifatnya fluktuatif.
“Bisa maju mundur bahkan bisa stuck. Jadi, kita lihat juga ada reformasi bisa aja di pusat kuat tapi di daerah luntur atau sebaliknya,” kata Dino.
Dino menambahkan, selain semangat, reformasi juga memerlukan ilmu, kreativitas, kegigihan, keberanian, dan nyali.
“Dan, reformasi itu harus diusung dengan idealis karena tanpa idealisme orang tidak tahan untuk terus melakukan reformasi dengan segala tantangannya yang dihadapi,” tambahnya.
Dino menekankan, pesan tentang reformasi ini karena dia melihat Indonesia 2045 nanti memang mungkin akan bisa mencapai hal-hal luar biasa, seperti kelas menengah terbesar di Asia Tenggara, kemiskinan yang mencapai 0%, dan lain sebagainya.
Tapi, ada dua hal yang baginya tidak akan tercapai di 2045 yaitu soal Indonesia bebas korupsi dan supremasi hukum.
“Kemana-mana saya tanya, kamu percaya ngak 2045 Indonesia bebas korupsi? Sebanyak 80 persen bilang umumnya tidak akan terjadi. Dan, kedua, Indonesia dimana supremasi hukum tidak dapat diterapkan secara adil dan murni,” lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Dino menyimpulkan, ekonomi bisa tumbuh di 100 tahun Indonesia, namun untuk dua hal tersebut masih banyak yang menyangsikannya.
“Makanya semangat reformasi ini harus kita genjot terus oleh pemimpin-pemimpin yang reformis,” pungkasnya.
Namun, menurutnya, saat ini terlalu banyak mendengar tentang petikan reformasi sehingga muncul jargon lain.
“Kenapa reformasi penting? Karena yang kita inginkan adalah reformasi yang bersifat permanen, namun itu tidak terjadi dengan mudah dan jarang sekali terjadi,” kata Dino pada Minggu (2/9/2022).
Dino menyampaikan, di semua negara yang dia lihat, reformasi sifatnya fluktuatif.
“Bisa maju mundur, bisa stuck bahkan. Jadi, kita lihat juga ada reformasi bisa aja di pusat kuat tapi di daerah luntur atau di pusat luntur, tetapi di daerah menjadi kuat,” sambungnya.
Menurut Dino, reformasi itu juga memerlukan ilmu, kreativitas, kegigihan, keberanian, dan nyali.
“Dan, reformasi itu harus diusung dengan idealis karena tanpa idealisme orang tidak tahan untuk terus melakukan reformasi dengan segala tantangannya yang dihadapi,” tambahnya.
Dino menekankan, pesan tentang reformasi ini karena dia melihat Indonesia 2045 nanti memang mungkin akan bisa mencapai hal-hal luar biasa, seperti kelas menengah terbesar di Asia Tenggara, kemiskinan yang mencapai 0%, dan lain sebagainya. Tapi, ada dua hal yang baginya tidak akan tercapai di 2045 yaitu soal Indonesia bebas korupsi dan supremasi hukum.
“Kemana-mana saya tanya, kamu percaya ga 2045 Indonesia bebas korupsi? Sebanyak 80 persen bilang umumnya tidak akan terjadi. Dan, kedua, Indonesia dimana supremasi hukum tidak dapat diterapkan secara adil dan murni,” lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Dino menyimpulkan, ekonomi bisa tumbuh di 100 tahun Indonesia, namun untuk dua hal tersebut masih banyak yang menyangsikannya.
“Makanya semangat reformasi ini harus kita genjot terus oleh pemimpin-pemimpin yang reformis,” pungkasnya.