Pakar kepemimpinan, John C. Maxwell berkata, “Disiplin kecil yang diulang dengan konsisten setiap hari menghasilkan pencapaian besar yang diperoleh secara perlahan seiring berjalannya waktu.”
BARISAN.CO – Kebanyakan orang mengira, motivasi membukakan jalan kesuksesan. Padahal, yang membedakan orang sukses dari orang yang tidak sukses adalah konsistensi mereka dalam mengambil tindakan, bahkan saat mereka tidak merasa termotivasi. Menjadi konsisten lebih penting daripada termotivasi, terutama untuk tujuan jangka panjang.
Motivasi itu adalah perasaan yang cepat berlalu. Itu datang dan pergi, dan tidak selalu mudah untuk diandalkan. Di sisi lain, konsistensi adalah kebiasaan yang bisa kita kembangkan seiring berjalannya waktu. Kita dapat mengandalkannya, bahkan ketika kita tidak merasa termotivasi.
Siapa pun yang pernah mencoba mencapai tujuan yang menuntut tahu bahwa konsistensi itu penting. Baik itu berolahraga, makan sehat, atau belajar untuk ujian, tidak ada pengganti untuk konsistensi dalam mencapai tujuan. Alasannya sederhana: konsistensi menghasilkan momentum.
Pakar kepemimpinan, John C. Maxwell berkata, “Disiplin kecil yang diulang dengan konsisten setiap hari menghasilkan pencapaian besar yang diperoleh secara perlahan seiring berjalannya waktu.”
Setiap orang di planet ini telah menghadapi iblis ketidakkonsistenan. Sering kali dalam hidup, kita akan berpikir untuk memulai sesuatu dan menemukan kesuksesan, tetapi sering kali, kita juga segera melepaskannya. Sebagai anak-anak, kita mungkin telah memutuskan untuk mendapat nilai bagus dalam ujian, tetapi kita jarang memutuskan untuk konsisten dalam belajar.
Demikian pula, sebagai orang dewasa, kita mungkin bertujuan untuk mendapatkan peningkatan tersebut, tetapi dapat dengan mudah kehilangan daya tarik karena gangguan yang terus-menerus. Konsistensi adalah kunci atau jalan menuju kesuksesan, tetapi orang mungkin merasa sulit untuk mengikutinya. Konsistensi bukanlah sesuatu yang bisa kita mulai atau hentikan begitu saja.
Sebagai manusia, kita ingin mendapatkan hasil segera setelah memulainya. Oleh karena itu, kita cenderung berlari secepat yang kami bisa. Tetapi, mencapai kesuksesan adalah maraton. Di situlah letak masalahnya. Konsistensi mungkin atau mungkin tidak memberikan kesuksesan dengan cepat tetapi dalam jangka panjang, manfaatnya sangat banyak. Itu adalah kebiasaan atau latihan dan itu membutuhkan waktu.
Itu tidak berarti kita menyerah mengejar sesuatu. Kita hanya perlu tetap konsisten dengan menjadi konsisten.
Konsistensi adalah kebiasaan. Ini adalah praktik menginvestasikan upaya seseorang secara teratur untuk mencapai kemajuan bertahap. Kelihatannya menggoda dan mudah diterapkan, tetapi begitu dimulai, mungkin tampak sangat sulit. Namun, semua rezeki yang dibutuhkan adalah kesabaran seseorang.
Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang gagal konsisten, yakni kurangnya kesabaran, keinginan untuk kepuasan instan, kurangnya kejelasan dan fokus, tidak memiliki kebiasaan atau pemicu yang mendukung, dan memiliki pola pikir “semua atau tidak sama sekali”.
Seperti halnya musik yang berlandaskan aturan, konsistensi juga memiliki pilar-pilar pondasi yang kokoh. Dengan mengetahui dan mengikuti pilar-pilar ini, kita dapat mengembangkan konsistensi dalam hidup dan meraih kesuksesan pada waktunya. Mengutip College Marker, berikut ini tiga prinsip konsistensi, yaitu:
- Nilai
Konsistensi dalam upaya dan tindakan akan memberikan nilai yang sama dalam tugas. Faktanya, itu hanya akan meningkatkan efisiensi selama periode waktu tertentu.
- Kesabaran
Kesuksesan adalah teman dekat dari kesabaran dan fokus. Tidak peduli berapa banyak usaha atau usaha yang kita lakukan, jika Anda konsisten dengannya, cepat atau lambat, itu akan membuahkan hasil. Namun, kita harus konsisten dengan kesabaran dan fokus.