BARISAN.CO – Ketua Jaringan Nasional (Jarnas) ABW Sumatra Utara, Andy Jaya Matondang mengatakan, pasca agenda Sekolah Politik pada 25-26 November lalu, DPC-DPC Jarnas di Kabupaten Tapanuli Selatan diamanati membentuk ranting di tingkat desa/kelurahan hingga Maret 2023.
“Setelah skopol, mereka ditugaskan untuk terus menyosialisasikan mas Anies ke masing-masing desa untuk mencari, merekrut, para relawan Jarnas di tiap desa/kelurahan dengan alat peraga, seperti kalender, stiker, kaos, dan lain-lain,” kata Andy pada Selasa (20/12/2022).
Sementara itu, Ketua DPD Tapanuli Selatan, Syarif Lubis menerangkan, jumlah kelurahan yang ada di Kabupaten Tapanuli Selatan ialah 248 kelurahan. namun, Syarif tetap optimis akan mampu memenuhi target tersebut.
“Kita dari DPD saat ini, keliling-keliling kecamatan melakukan evaluasi dari pembentukan ranting itu untuk mendengarkan kesulitan yang dihadapi mereka selama dilapangan. Setidaknya, bisa berbagi dan memberikan support,” ujar Syarif.
Dia menambahkan, dalam mencapai target, para relawan cukup gesit bergerak.
“Jalan dari satu desa ke desa lain, sosialisasi Anies, sekaligus membentuk ranting-ranting di sana. Karena memang sudah kita sampaikan ke kawan-kawan di Kecamatan, maksimal bulan Maret selesai dan bagi kecamatan yang lebih dulu tuntas rantingnya di seluruh desa di kecamatannya akan kita beri reward, yaitu dilantik duluan,” tambahnya.
Tak main-main, Syarif menyampaikan, sudah ada dua kecamatan yang mengajukan pelantikan di bulan Januari.
“Artinya kan sudah tuntas,” tuturnya.
Saat ditanya, apakah berat memenuhi target yang diberikan dengan waktu rentang waktu tiga bulan, Syarif dengan tegas menjawab bahwa inilah perjuangan.
“Setelah Maret nanti itu, sudah kita kalkulasikan waktu sampai Pemilu. Ini kan juga butuh melakukan gerakan-gerakan pencerdasan terhadap masyarakat,” jelasnya.
Dia menjelaskan, masalah terbesar dalam pesta demokrasi adalah money politic. Sehingga, mereka menganggap, kehadiran Jarnas sebagai relawan Anies Baswedan harus mampu memberikan warna baru di tengah masyarakat.
“Makanya, berselang waktu dari Maret 2023 ke Februari 2024 nanti, kerja kita itu pencerdasan politik,” tegasnya.
Syarif mengungkapkan, ada beragam tantangan yang dihadapi oleh relawan. Misalnya, diserang kubu lawan.
“Mereka cerita kalau di salah satu desa yang kebetulan afiliasi politik dari aparat desanya ke partai lain, ketika mereka udah ketemu masyarakat di sana, kumpul ramai, sepakat bersama Jarnas. Sudah disusun struktural kepengurusan ranting, mereka pulang, dapat kabar warga di desa itu masuk tim lawan,” ungkapnya.
Selain itu, Syarif menyebut, tantangan terberat di Tapsel adalah jarak tempuh.
“Tapsel ini daerah geografisnya banyak pegunungan, jadi jarak dari satu desa ke desa lain itu lumayan jauh. Bahkan, kalau ke kecamatan Aek Bilah, kita harus menempuh perjalanan berjam-jam baru sampai ke desa lain,” urainya.
Bukan hanya jarak, Syarif memaparkan, jalannya sungguh luar biasa karena tidak bisa dilewati mobil.
“Kalau bawa motor juga harus yang ban cangkul,” terangnya.
Ditambahkan juga, tidak ada jaringan internet, bahkan listriknya masih memakai turbin.
“Itulah yang dihadapi kawan-kawan. Tapi, Insya Allah, sampai saat ini masih semangat dan semua bergerak tanpa pamrih,” pungkas Syarif. [rif]