Scroll untuk baca artikel
Terkini

Ribuan Akun Palsu Pendukung Trump Menyerang Lawannya

Redaksi
×

Ribuan Akun Palsu Pendukung Trump Menyerang Lawannya

Sebarkan artikel ini

Bot atau akun palsu otomatis memengaruhi aliran informasi, yang dibangun untuk membuat ilusi popularitas.

BARISAN.CO – Selama sebelas bulan terakhir, seseorang membuat ribuan atau mungkin ratusan ribu akun Twitter palsu untuk memberikan pujian kepada Donald Trump, menurut laporan AP. Selain pujian, akun palsu itu juga menyerang Nikki Haley, Gubernur Carolina Selatan periode 2011-2017 yang menantang Trump untuk pencalonan Presiden dari Partai Republik AS tahun 2024 mendatang.

Guna mengidentifikasi bot, peneliti akan mencari pola di profil akun, daftar pengikut, dan konten yang diposting. Pengguna manusia biasanya memposting tentang berbagai subjek, dengan campuran materi asli dan yang diposting ulang, tetapi bot sering kali memposting konten berulang tentang topik yang sama.

Itu berlaku untuk banyak bot yang diidentifikasi oleh Cyabra.

“Satu akun akan berkata, ‘Biden mencoba mengambil senjata kami; Trump adalah yang terbaik,’ dan yang lain akan berkata, ‘6 Januari adalah kebohongan dan Trump tidak bersalah,”‘ kata Jules Gross, insinyur Cyabra yang pertama kali menemukan jaringan tersebut.

Menurutnya, suara itu bukan suara manusia. Dia menambahkan, demi demokrasi, orang-orang perlu tahu hal ini sedang terjadi.

Akun palsu dan otomatis atau bot menjadi sangat terkenal setelah Rusia menggunakannya dalam upaya ikut campur Pemilu 2016. Sementara, perusahaan teknologi besar telah meningkatkan pendeteksian akun palsunya, jariangan yang diindetifikasi Cyabra menunjukkan, mereka tetap menjadi kekuatan yang kuat dalam membentuk diskusi politik online.

Jaringan pro-Trump yang baru sebenarnya berupa tiga jaringan akun Twitter yang berbeda. Semuanya dibuat dalam jumlah besar pada bulan April, Oktober, dan November 2022.

Salah satu cara mengukur dampak bot adalah dengan mengukur persentase postingan tentang topik yang dibuat oleh akun yang tampaknya palsu. Persentase untuk debat online sering kali rendah.

Twitter sendiri mengaku, kurang dari 5 persen pengguna aktifnya merupakan akun palsu atau spam.

Ketika peneliti Cyabra memeriksa postingan negatif tentang kritikus Trump tertentu, mereka melihat tingkat ketidakasliannya jauh lebih tinggi. Hampir tigaperempat postingan negatif tentang Nikki Haley, misalnya, ditelusuri kembali ke akun palsu.

Jaringan akun yang sama membagikan konten yang sangat positif tentang Trump dan berkontribusi pada keseluruhan gambaran palsu tentang dukungan secara online, demikian temuan para peneliti.

“Pemahaman kami tentang sentimen Republik arus utama untuk tahun 2024 sedang dimanipulasi oleh prevalensi bot online,” para peneliti Cyabra menyimpulkan.

Sebagian besar bot tidak dirancang untuk membujuk orang, tetapi memperkuat konten tertentu, sehingga lebih banyak orang melihatnya, kata Samuel Woolley, seorang profesor dan peneliti misinformasi di University of Texas.

Dia menjelaskan, bot benar-benar memengaruhi aliran informasi, yang dibangun untuk membuat ilusi popularitas.

“Pengulangan adalah senjata inti dari propaganda dan bot sangat bangus dalam pengulangan. Mereka sangat pandai mendapatkan informasi di depan mata orang-orang,” terang Samuel.

Dengan munculnya temuan ini, komitmen Elon Musk mulai dipertanyakan. Sebab, Elon berulang kali vokal tentang penghapusan bot dan akun scam dari Twitter.