Scroll untuk baca artikel
Kolom

Operasi Senyap Terhadap Anies Baswedan

Redaksi
×

Operasi Senyap Terhadap Anies Baswedan

Sebarkan artikel ini
Operasi Senyap Terhadap Anies Baswedan
Anies Baswedan

sedang ada operasi senyap di tingkat elite untuk menjegal pencalonan Anies

Oleh: Imam Trikarsohadi
(Dewan Pakar Pusat Kajian Manajemen Strategik)

MENYUSUL munculnya wacana Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang dilontarkan para elit partai politik (parpol) terkait Pilgub Jakarta.

Kemudian realitas komposisi koalisi parpol yang berubah di berbagai daerah berbanding koalisi Pilpres 2024, serta hilir mudik informasi di tengah-tengah masyarakat yang silih berganti terkait kemungkinan-kemungkinan para calon kandidat dan parpol pengusung di Pilgub Jakarta, maka kini ramai terdengar kabar bahwa ada upaya-upaya menjegal pencalonan Anies Baswedan.

Bahasa yang beredar; sedang ada operasi senyap di tingkat elite untuk menjegal pencalonan Anies. Caranya dengan menyandera dan mengganggu para pengambil keputusan parpol yang hendak mengusung Anies, dan/ atau digoda dengan kompensasi.

Kabar itu cukup santer dan dibahas di berbagai media maupun portal medsos. Intinya Anies harus dicegat dan digagalkan agar tidak mendapat tiket maju ke Pilgub Jakarta.

Sebab, konon Anies dianggap akan merusak konstelasi politik ke depan, terutama Pilpres 2029.

Lalu apa sebenarnya operasi senyap?

Jawabnya, istilah ini lazim dikenal di dunia militer yakni, sebuah proses mendekati sasaran musuh dan tindakan penyerangan ke sasaran musuh yang dilakukan dalam suasana senyap, sunyi, tidak bersuara, dan mendadak sehingga musuh tidak mendengar dan mengatahui akan adanya serangan, atau bahkan warga sekitar pun tidak mengetahuinya.

Dalam konteks politik, operasi senyap diartikan sebagai sebuah gerakan – gerakan yang tersembunyi, tidak terlihat kasat mata dan tahu sama tahu (tst) untuk melakkan proses lobi, membangun sinergi atau keputusan politik. Dan sejatinya, operasi senyap dalam politik tidak terendus media.

Jadi kalau operasi senyap yang ditujukan kepada Anies Baswedan sudah terekspos sedemikian rupa, maka saya kira itu bukanlah operasi senyap, tapi lebih tepat sebagai psy war.

Psywar (Psychological Warfare) atau perang psikologis. Ini adalah teknik atau strategi yang digunakan untuk mempengaruhi persepsi, sikap, dan perilaku orang atau kelompok tertentu dengan tujuan mencapai tujuan yang diinginkan.

Teknik psywar dapat meliputi propaganda, manipulasi media, dan taktik psikologis lainnya untuk mengubah opini, kepercayaan, atau perilaku orang banyak.

Ini dapat digunakan untuk memenangkan dukungan publik atau mempengaruhi calon kompetitor untuk menyerah.

Seperti diketahi, sejauh ini Anies Baswedan diprediksi akan maju ke Pilguab Jakarta dengan sokongan koalisi Partai Nasdem, PKB, PDIP dan PKS. Komunikasi telah dijalankan secara intens, kemistrinya mulai nampak, dan nampaknya akan ada titik temu. Tapi sebagaimana lazimya dunia politik, realisasinya tidak gampang.

Ditengah-tengah proses yang tidak gampang inilah, pihak – pihak yang tidak menginginkan Anies Baswedan maju ke Pilgub Jakarta, melakukan serangkaian upaya penjegalan dengan cara operasi senyap maupun psy war, atau kombinasi keduanya.

Lalu apa sesungguhnya yang akan terjadi ? jawabnya, itulah persaingan politik yang acapkali menampilkan gerakan-gerakan akrobatik dan bahkan anomali. [Luk]