BARISAN.CO – Pandemi Covid-19 telah berlangsung lebih dari setahun terakhir. Para peneliti menyebut jika Covid-19 menjadi wabah virus paling mematikan sejak flu Spanyol atau dikenal dengan pandemi flu 1918.
Berdasarkan data worldofmeters.info per 24 Agustus 2021 pukul 16.02, jumlah kasus di dunia mencapai 213.385.2888 kasus dan 4.455.250 jiwa meninggal. Belum ada tanda pandemi akan segera berakhir, tetapi tim peneliti dari Universitas Duke memperingatkan adanya kemungkinan pandemi lainnya dalam kurun waktu 60 tahun mendatang.
“Pandemi besar seperti Covid-19 dan flu Spanyol relatif mungkin terjadi lagi,” ujar penulis studi Dr William Pan, dari Duke University di Amerika Serikat, dikutip dari The Sun, Selasa (24/8/2021).
Bagi orang-orang yang lahir di tahun 2000, peluang untuk melalui pandemi lainnya ialah sekitar 38 persen. Namun, ke depannya, menurun drastis menjadi 2 persen jika pandemi seperti Covid-19 menyerang di tahun lainnya. Temuan itu didasarkan oleh komparasi data selama 400 tahun.
Dr. William Pan menambahkan pemahaman pandemi harus menjadi prioritas pejabat kesehatan yang bertanggung jawab mengendalikan di masa mendatang. Saat krisis melanda, hal yang sering terjadi ialah tidak adanya persiapan untuk menghadapinya. Sehingga tak jarang terjadi kekacauan yang justru memperburuk keadaan.
Menurut para peneliti, pertumbuhan populasi, perubahan sistem pangan, degradasi lingkungan serta kontak antara manusia dan hewan pembawa virus bisa saja disalahkan. Meski begitu, yang lebih perlu dilakukan ialah cara untuk menanganinya.
Dr. William menyampaikan pentingnya penanganan dini terhadap wabah penyakit dan membangun kapasitas pengawasan pandemi secara lokal dan global, dan penetapan agenda penelitian agar dapat memahami alasan dibalik wabah besar menjadi lebih gamblang. [rif]
