Scroll untuk baca artikel
Terkini

Aksi Bar-Bar Kembali Terjadi di Babarsari DIY, Sri Sultan: Kekerasan Fisik Jangan Jadi Kebiasaan

Redaksi
×

Aksi Bar-Bar Kembali Terjadi di Babarsari DIY, Sri Sultan: Kekerasan Fisik Jangan Jadi Kebiasaan

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Babarsari, sebuah kawasan di Kabupaten Sleman, Yogyakarta yang kerap kali terjadi kriminalitas di kawasan tersebut. Bahkan akibat seringnya bentrokan, warganet banyak yang menyebut Babarsari sebagai Gotham City.

Pada Senin (4/7/2022) bentrok antar kelompok pemuda kembali pecah. Bentrokan ini terjadi pasca dugaan penganiayaan di tempat hiburan pekan lalu, Sabtu (2/6/2022). Beberapa orang terluka dan harus dilarikan ke rumah sakit (RS) akibat keributan tersebut. Di lokasi kejadian atau tempat karaoke, kerusakan juga terjadi.

Kerusuhan yang sempat mereda kembali terjadi pada Senin (04/07/2022) sekitar pukul 11.00 WIB. Kelompok massa bahkan membakar sejumlah kendaraan bermotor. Beberapa outlet pun ikut dirusak oleh kelompok massa tersebut. Sebanyak enam motor terbakar dan beberapa ruko rusak di Babarsari.

Kerusuhan bahkan melebar tak hanya di Babarsari, massa lain juga sempat bergumul di area ring road utara tepatnya berseberangan dengan area mal dan di dekat gerbang pintu masuk Polda DIY. Polisi masih terus melakukan pengamanan di sejumlah titik lokasi agar kerusuhan tidak meluas.

Di Jalan Seturan Raya, ratusan personel kepolisian berjaga di lokasi beserta kendaraan dan persenjataan lengkap. Toko-toko mayoritas menutup pagar dan menahan konsumen mereka agar tetap berada di dalam bangunan.

Hanya terlihat aktivitas warga merekam situasi terakhir Jalan Seturan Raya dan beberapa di antaranya mengemudikan kendaraan menuju arah selatan, atau menjauhi kawasan.

Sekitar pukul 12.56 WIB nampak massa berhasil dievakuasi menggunakan satu unit truk, beberapa mobil pribadi dan sepeda motor. Mereka nampak meluncur menuju arah utara dengan pengawalan ketat personel kepolisian. Di antara mereka yang naik sepeda motor di kursi belakang, nampak membawa senjata tajam seperti golok dan celurit. Beberapa lainnya membawa tongkat baseball, hingga tongkat atau batang berbahan logam.

Polisi Panggil Sejumlah Saksi

Sementara Kapolres Sleman AKBP Acmad Imam Rifai dalam keterangannya mengungkapkan pihak kepolisian melakukan pengamanan. Hal itu dilakukan karena dua kelompok massa tersebut berkeinginan menyampaikan pendapatnya atas peristiwa yang terjadi di tempat hiburan pada Sabtu lalu.

“Salah satu korban adalah teman-temannya. Kemudian meminta kejelasan terkait perkembangan perkaranya,” ungkapnya.

Menurut Iman, kelompok massa sempat berjalan kaki dan bergerombol. Namun, akhirnya Polsek, Polres hingga Polda dan juga dari TNI mencoba berkomunikasi dengan mereka.

Sebagian massa akhirnya kembali ke tempatnya masing-masing. Hanya beberapa perwakilan massa yang dipertemukan dengan penyidik untuk penyampaian penanganan perkaranya.

Pihak kepolisian pun sudah sudah memanggil sejumlah saksi dalam bentrok di Babarsari tersebut. Karenanya masing-masing kelompok diminta untuk menghormati proses hukum yang berlaku.

“Kalaupun nanti ada pihak-pihak yang kita tetapkan, seharusnya dapat bertanggung jawab tentunya terkait kejadian kemarin itu,” tandasnya.

Sri Sultan Minta Pendatang yang Berselisih untuk Jaga Keamanan DIY

Secara terpisah Gubernur DIY, Sri Sultan HB X meminta pihak kepolisian untuk menindak tegas pelaku-pelaku kekerasan dalam bentrok di Babarsari yang terjadi beberapa hari terakhir. Sultan tidak mau mentotelir kekerasan dalam bentuk apapun di DIY.

“Kalau saya ya kenapa harus terjadi kekerasan, dalam arti kekerasan fisik,” ujar Sultan di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (04/07/2022).

Sultan menyampaikan, dirinya sudah pernah melakukan dialog dengan kelompok-kelompok yang berselisih beberapa tahun lalu di Depok, Sleman. Kelompok massa pada waktu itu sudah berjanji untuk berubah ke arah lebih baik dan tidak akan berbuat onar di DIY.