Scroll untuk baca artikel
Blog

Aku Tulis Amarah – Puisi Chotrex Tri Budiyanto

Redaksi
×

Aku Tulis Amarah – Puisi Chotrex Tri Budiyanto

Sebarkan artikel ini

Aku Tulis Amarah

Aku tulis amarah
Di secabik kertas darah

Kubayangkan, Daendels tertawa
Dari dalam kubur
Negeri impiannya abadi
Dia berteriak :
Bayarlah upeti
Sampai kau mati
Dan busungkanlah perut kami
Sampai mati

Aku tulis amarah
Di secabik kertas nanah

Kubayangkan, Daendels bersulang
Mabuk arak kemewahan
Yang diperah dari tangan
Tangan kumal di jalanan
Cawan cawan berdentang
Bersipongang di gedung gedung kemasyuran

Aku tulis amarah
Di secabik kertas ngilu

Kubayangkan, Daendels tersenyum
Kematian tersimpul
Di sana, berjuta juta
Roh roh roboh
Tak tercatat dalam kotak
Laci memorinya

Aku tulis amarah
Di secabik kertas sejarah
Tegap tegak
Berulang ulang
Kau tak pernah paham

2023

Buka Paksa Sejarah

Kau buka paksa
Kotak pandora
Yang busuk busuk pun
Berloncatan
Kau tak mampu menangkap
Malah mentah kau telan

Kau hancurkan kotak sejarah
Yang mana suka
Kau pakailah
Buang pendam
Yang menyakitkan

Kau tak punya
Ingat dan lupa
Burung kesasar terbang pun
Ingat sarang

2023

Meremas Waktu

Bau busuk menyengat
Di meja meja lapukmu
Tapi kau cuek
Aroma sejarah kau gusah
Ganti melati puji

Tanganmu lentik
Memothes sejarah
Tak perlu risau, apalagi
Rasa bersalah
Yang mendera dera
Toh, hanya aksara
Yang bisa dihapus
Hilangkan ditulis ulang
Sesuai selera

Sejarah itu lempung,
Katamu, sambil meremas
Remas butiran waktu
Yang ngilu

2023