Aku Tulis Amarah
Aku tulis amarah
Di secabik kertas darah
Kubayangkan, Daendels tertawa
Dari dalam kubur
Negeri impiannya abadi
Dia berteriak :
Bayarlah upeti
Sampai kau mati
Dan busungkanlah perut kami
Sampai mati
Aku tulis amarah
Di secabik kertas nanah
Kubayangkan, Daendels bersulang
Mabuk arak kemewahan
Yang diperah dari tangan
Tangan kumal di jalanan
Cawan cawan berdentang
Bersipongang di gedung gedung kemasyuran
Aku tulis amarah
Di secabik kertas ngilu
Kubayangkan, Daendels tersenyum
Kematian tersimpul
Di sana, berjuta juta
Roh roh roboh
Tak tercatat dalam kotak
Laci memorinya
Aku tulis amarah
Di secabik kertas sejarah
Tegap tegak
Berulang ulang
Kau tak pernah paham
2023
Buka Paksa Sejarah
Kau buka paksa
Kotak pandora
Yang busuk busuk pun
Berloncatan
Kau tak mampu menangkap
Malah mentah kau telan
Kau hancurkan kotak sejarah
Yang mana suka
Kau pakailah
Buang pendam
Yang menyakitkan
Kau tak punya
Ingat dan lupa
Burung kesasar terbang pun
Ingat sarang
2023
Meremas Waktu
Bau busuk menyengat
Di meja meja lapukmu
Tapi kau cuek
Aroma sejarah kau gusah
Ganti melati puji
Tanganmu lentik
Memothes sejarah
Tak perlu risau, apalagi
Rasa bersalah
Yang mendera dera
Toh, hanya aksara
Yang bisa dihapus
Hilangkan ditulis ulang
Sesuai selera
Sejarah itu lempung,
Katamu, sambil meremas
Remas butiran waktu
Yang ngilu
2023