Scroll untuk baca artikel
Blog

Alasan Purnama Hamid Mendukung Anies Baswedan sebagai Presiden 2024

Redaksi
×

Alasan Purnama Hamid Mendukung Anies Baswedan sebagai Presiden 2024

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Purnama Hamid, pertama kali datang ke Jakarta pada Januari 2022. Awalnya, dia datang untuk bersilaturahmi dengan teman-temannya yang berasal dari Sulawesi.

Kebetulan juga, saat itu, dia sempat seleksi tes penerimaan dosen di Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang. Namun, belum rezeki.

Purnama menceritakan, keputusannya terjun ke dunia relawan politik, dimulai saat kuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

“Kalau bicara politik, bukan saja tentang keberadaan saya hari ini. Tetapi, sedikit banyak disiplin ilmu itu sudah saya pelajari sejak di bangku perkuliahan,” kata Purnama kepada Barisanco pada Sabtu (13/8/2022).

Dia bergabung di Sahabat Milenial (SMILE). Pada awal bulan Agustus ini, SMILE baru saja mendeklarasikan dukungan terhadap Anies Baswedan sebagai Presiden RI 2024.

Namun, Purnama menyebutkan, jika dirinya bukan sekadar ikut-ikutan mendukung Anies.

“Kebetulan, Anies itu senior di HMI. Jadi, bukan baru sekarang saya mengagumi sosok beliau,” lanjut pria asal Kendari ini.

Menurutnya, Anies adalah sosok akademis dan orgasinatoris. Sehingga, dia mengakui bahwa Anies menjadi panutan dan inspirasinya sejak dulu.

Bagi Purnama, meski sibuk berorganisasi, Anies mampu menyelesaikan pendidikannya. Selain itu, dia menyebut, keterlibatannya sebagai salah satu relawan Anies memang karena dasar kesukaan dan ditambah banyak panutannya yang juga bergabung.

“Ini membuat saya semakin tergerak untuk bersama beliau,” tambahnya.

Mengutip laman Bawaslu, data daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2019 untuk pemilih di bawah usia 20 tahun sebanyak 17,5 juta jiwa. Angka itu kemungkinan akan bertambah saat pemungutan suara pada Pemilu 2024.

Akan tetapi, survei Charta Politika menemukan, masih banyak orang yang belum tahu tentang informasi Pemilu 2024. Dari survei itu terungkap, terdapat 40,3 persen responden yang belum mengetahui pemilihan umum digelar serentak pada 2024 mendatang.

Purnama mengatakan, pemilih pemula ini memiliki kekuatan besar dalam menentukan figur politik.

“Melalui SMILE, ini menjadi langkah saya untuk mengedukasi teman-teman bagaimana bangsa Indonesia ke depan adalah tergantung dari kita. Mengingat jumlahnya juga banyak tentu akan membuka peluang memperoleh posisi strategis di segala lini bidang yang diisi anak-anak muda,” tegasnya.

Oleh karena itu, Purnama menyarankan agar tidak menyia-nyiakan kekuatan besar tersebut dalam memilih calon yang memiliki kapasitas.

Namun, berdasarkan penelusuran Barisanco, posisi strategis selama ini jarang diisi kaum muda. Ini dapat terlihat dari jumlah kursi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk kaum milenial masih sedikit. Bahkan, kebanyakan Menteri juga diisi bukan dari generasi milenial.

“Benar untuk saat ini bisa dikatakan dalam posisi strategis mungkin bisa dikatakan cenderung yang lebih dewasa daripada generasi milenial, namun harus disadari estafet kepemimpinan serta tanggung jawab baik secara moral dan pribadi harus kita kedepankan bahwa mereka akan kita gantikan. Pun, hari ini kita belum menduduki posisi strategis itu, minimal bisa menjadi edukasi politik bagi kita bahwa sumbangsih suara yang kita bisa berikan ke depan menjadi pijakan awal kita,” ujarnya.

Akan tetapi, Purnama menyampaikan, hal itu dapat menjadi bahan pelajaran.

“Juga, secara kompetensi kita tahu sekarang kemajuan teknologi sangat cepat karena generasi milenial yang cukup kritis dalam hal ini. Bisa melihat peluang daripada senior kita yang sudah lebih dewasa, saya kira bisa menyesuaikan ke depan. Kalau pun hari ini belum, saya yakin kita punya tanggung jawab dan kita harus selesaikan itu,” terangnya. [rif]