Scroll untuk baca artikel
Risalah

Algoritma Kehidupan Fattah Hidayat & Arif Budiman: Catatan Kecil Mengenang Dua Sahabat Ikhlas

Redaksi
×

Algoritma Kehidupan Fattah Hidayat & Arif Budiman: Catatan Kecil Mengenang Dua Sahabat Ikhlas

Sebarkan artikel ini

MASIH BELUM HILANG duka penulis pada Desember 2020 lalu ketika berpulangnya H. Fattah Hidayat (FH), arek Malang sahabat seperjuangan sejak mahasiswa di Jogja, mendadak kabar mengejutkan juga datang pada Selasa lalu (08/06/2021). Arif Budiman (AB), juga rekan seperjuangan di Jogja, menyusul berpulang keharibaanNya.

Terlepas dari apa penyebab berpulangnya kedua sahabat itu, menjadi terasa menyakitkan karena pada keduanya, penulis tidak sempat melayat dan mengantar ke permakaman. Almarhum AB pada saat terakhir malah sempat intens kontak dengan penulis.

Almarhum FH mempunyai posisi tersendiri di arena perjuangan anak-anak muda mahasiswa Islam Jogja khususnya di kalangan HMI (MPO) era 80-an. Begitu pula almarhum AB. Keduanya setelah malang melintang di kancah organisasi ekstra dan intra kampus UII juga mempunyai kiprah besar pada pengabdian masing-masing di kampung halaman.

Di kampus Universitas Negeri Malang (UM), alm FH selain dosen, juga Sekjur Fak. Psikologi, yang teguh memegang pakem ilmu. Dia yang sempat kuliah pada dua kampus UGM (Fak Psikologi) dan UII (Fak. Ekonomi), akhirnya mengabdikan dirinya untuk menjadi pengajar di FPsi. Universitas Malang.

Sementara alm AB, mempunyai segudang kiprah pengabdian di arena juang masyarakat. Selain menjadi penerus perjuangan alm ayahandanya KH Masduki Masúd pada Yayasan Pondok Pesantren Al Furqon Kasingan, Rembang, AB juga sukses sebagai pengusaha. Pernah menjadi Wakil Ketua Komisi di DPRD Kabupaten Rembang, dan terakhir dipercaya sebagai Direktur RBSJ (BUMD Pemkab Rembang).

Selain itu, AB—bersama sahabatnya Dr Mohammad Nasih—adalah juga penggagas Sekolah Alam “Planet NUFO” di Rembang yang berhasil mengelola pusat pengembangan khas generasi tumbuh kembang (setingkat SMP) dengan metode belajar dari alam, di Rembang, Jateng.

Namun yang tidak banyak orang tahu, alm AB rupanya pernah berpasangan dengan Menteri Agama saat ini Yaqut Cholil Qoumas (sahabat masa remaja), saat berkompetisi pada Pilbup Kabupaten Rembang 2010. Yaqut menjadi calon Bupati dan AB sebagai calon Wakil Bupati. Keduanya diusung oleh koalisi PKB, Golkar, dan PAN. Alm AB sendiri adalah kader PAN Kab Rembang. Tetapi sayangnya, gagal leading dalam kontestasi tersebut.

Pada kedua adik seperjuangan itu, penulis mempunyai catatan tersendiri yang harus dituangkan dalam tulisan ini, guna mengenang dua sahabat dengan keunggulan dan keunikan masing-masing.

Foto Alm. Arif Budiman: KKM Rembang.

Keduanya boleh disebut mewakili generasi yang menjadi jembatan penghubung dari gelora aktivitas gerakan mahasiswa di UII Jogja. Alm FH (angkatan 1985 FE UII) dan alm AB (angkatan 1986 FE UII) mewakili generasi aktivis mahasiswa UII 1985 sampai dengan 1987 yang memang menjadi “jembatan emas” dari kesinambungan antar generasi aktivis Mahasiswa UII.

Alm FH adalah figur ilmuwan dan amat cerdas. Terkesan tidak banyak membaca literatur, tapi tampak menguasai banyak alur problem solving. Narasi-narasinya runtut dan argumentatif. Pemaparannya kadang tidak dipahami rekan-rekan dan adik angkatan. Maklum, mungkin memang “beda kelas” penguasaan epistemologi.

Penguasaan FH terhadap terhadap satu soalan fenomena begitu mendasar. Narasi yang dilontarkan kerap tidak berpanjang-panjang, tapi cukup menjelaskan.

Penulis sempat berpikir apakah hal itu ditopang oleh kemampuan FH dalam hal-hal metafisik yang terakhir dikenal oleh rekan-rekan sesama aktivis gerakan. Kecerdasan yang dimilikinya mungkin juga adalah “barokah” yang diterimanya sebagai salah seorang cucu pendiri pesantren Gontor. Jenazah Alm FH akhirnya memang dibawa dan dimakamkan di pesantren Gontor, Jawa Timur.