BARISAN.CO – Angka 7 acapkali jadi pilihan nomor pungung bagi pesepak bola, begitu juga dalam khazanah keagamaan. Tentu saja bagi numerologi hal ini sangat menarik untuk dikaji, baik rahasia dibalik angka tersebut dan misteri yang tersimpan di dalamnya.
Sungguh angka 7 sangat mempesona, digunakan dan bahkan menjadi kajian sejak zaman dahulu. Sebagaimana hal ini juga menarik perhatian orientalis asal Jerman yang banyak menulis literature tentang Islam dan Sufisme yakni Annemarie Schimmel.
Annemarie Schimmel perihal angka, ia menelurkan karya berjudul The Mistery of Numbers atau misteri angka-angka dalam berbagai peradaban kuno dan tradisi agama Islam, Yahudi dan Kristen.
Menurutnya dalam sebuah sturi yang berjudul Seven: The Number of Creation karya Desmond Varley yang meringkas segala sesuatu di dunia nyata ini menjadi angka 7. Ia berpendapat bahasa pembagian angka 7 menjadi dua prinsip penyusun yakni 3 spiritual (intelektual, kekuatan bawah sadar dan kekutan diri dan 4 material (api, air, tanah dan udara).
Khazanah tentang makna angka 7 memang menarik perhatian, seperti penyebutan benda-benda yang berjumlah 7. Contohnya; 7 bidadari, 7 lapisan langit, 7 planet, bahkan jumlah hari juga 7 dan ranah budaya seperti mitoni (7 hari kematian), 7 bulan kelahiran maupun 7 bulan acara tedak siten.
Ahli tafsir abad pertengahan menemukan bahwa ciri penting dalam angka 7, sebagai angka kesempuranaan. Angka 7 adalah hari libur Tuhan dan juga melambangkan berlalunya waktu, sejak dimulainya keabadian dengan bangkitnya Kristus pada hari kedelapan.
Angka 7 memiliki kedudukan yang sangat penting dalam pemikiran Kristen abad pertengahan, sehingga John dari Salisbury pada abad ke-12 menyusun buku berjudul “De Septem Septemis” tentang 7 kelompok benda yang mewujudkan diri dalam sebuah sapta dalan bentuk yang berbeda dan dimulai dengan 7 pengetahuan, 7 seni liberal, 7 pahala ruh kudus, 7 tingkat kontemplasi hingga 7 prinsip dasar filsafat.
Lantas, angka 7 simbol apa? Sebagaimana keterangan di atas angka 7 memiliki makna dan simbol kesempurnaan. Kesempurnaan ini melambangkan alam semesta yang disimbolkan angka 3 sebagai surga dan 4 adalah angka bumi.
Angka 7 menurut Islam
Khazanah Islam mengenal angka tujuh, bahkan firman Allah yang termaktub dalam Al-Quran sering menyebut angka 7. Berikut ini filosofi, makna dan keistimewaan angka 7 yang disebutkan dalam Al-Quran dan hadis:
1. Allah menciptakan tujuh langit dan bumi
Sebagaimana Allah Swt berfirman dalam surah At-Talaq ayat 12:
ٱللَّهُ ٱلَّذِى خَلَقَ سَبْعَ سَمَٰوَٰتٍ وَمِنَ ٱلْأَرْضِ مِثْلَهُنَّ يَتَنَزَّلُ ٱلْأَمْرُ بَيْنَهُنَّ لِتَعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ وَأَنَّ ٱللَّهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَىْءٍ عِلْمًۢا
Artinya: “Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.” (QS. At-Talaq: 12)
Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah Swt menciptakan tujuh langit, begitu juga bumi diciptakan berjumlah tujuh. Ciptaan langit dan bumi merupakan tingkatan yang berlapis-lapis.
Hal ini juga dipertegas firman Allah Swt dalam surah Al-Baqarah ayat 29:
هُوَ ٱلَّذِى خَلَقَ لَكُم مَّا فِى ٱلْأَرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ ٱسْتَوَىٰٓ إِلَى ٱلسَّمَآءِ فَسَوَّىٰهُنَّ سَبْعَ سَمَٰوَٰتٍ ۚ وَهُوَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ
Artinya: “Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Baqarah: 29).