“Inisiatif ini kami namakan tajjali yang artinya manifestasi makna Islam ke ruang publik. Semoga menjadi inisiatif yang dapat berjalan dan dijalankan bersama oleh Pemprov, TransJakarta, UNU, beserta PBNU secara umum,” kata Izzul di lokasi acara.
Dengan adanya kerjasama ini tambah Izzul, UNU Jogja dan UNUSIA nantinya akan ikut membantu Transjakarta dalam memberikan masukan serta penelitian terkait desain dari pada musholla itu sendiri. Dalam hal ini, semua musholla di seluruh halte Tarnsjakarta akan dirancang dengan nuansa kultural yang disesuaikan dengan konteks wilayah di mana halte tersebut berada.
“Sehingga pesan-pesan baik akan hadir di halte-halte Transjakarta baik secara elemen desain, informasi hingga nuansa kultural lainnya yang dihadirkan,” paparnya.
Selanjutnya, Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) H. Mochammad Maksum Mahfoedz menyambut baik kerjasama ini. Selain bisa meningkatkan fasilitas musholla di halte, juga dapat meningkatkan kualitas pendidikan dari mahasiswa/i di UNUSIA. Harapannya, anak-anak lulusan UNUSIA bisa menjadi bagian dari kemajuan transportasi di Indonesia, khususnya Transjakarta.
“Alhamdulillah. Mengingat hiruk-pikuk kehidupan sosial kemasyarakatan metropolitan yang semakin meriah dan agresif, tentu membutuhkan intensitas pelayanan sosial yang sangat khas metropolis. Tentu perlu pemetaan seksama untuk kemudian bisa melakuakan perancangan pelayanan sosial, social services serta desain memadai,” tuturnya.
Maksum melanjutkan, kerjasama ini menjadi tantangan akademik baru bagi UNU Jogja dan UNUSIA untuk melakukan perancangan desain yang sesuai dengan apa yang diharapkan.
Hal ini didasari dengan pencermatan berbasis alfikrah dan nahdliyyah, di mana di dalamnya pola pikir moderasi dan toleransinya atas segala pilar HAM di antaranya proteksi terhadap keberagamaan, keselamatan jiwa, kebebasan berpikir, perekonomian dan kebebasan domestik rumahtangga.
“Pelayanan aneka-multi itu memang memerlukan partisipasi pemikiran paripurna. Untuk Itulah UNUSIA terpanggil memberikan kontribusinya secara signifikan. Insya Allah,” pungkasnya.
Sebagai tambahan informasi, sejauh ini, 24 halte di 10 koridor utama Transjakarta sudah dilengkapi dengan fasilitas musholla. Ke depannya fasilitas ini akan terus dikembangkan di halte-halte lainnya.
Harapannya, agar pelanggan yang masih dalam perjalanan bisa tetap melaksanakan ibadah bersama Transjakarta, terlebih akan memasuki bulan suci Ramadan. []