Scroll untuk baca artikel
Terkini

Anies Hadirkan Kesetaraan dan Kebersamaan Melalui Taman Maju Bersama

Redaksi
×

Anies Hadirkan Kesetaraan dan Kebersamaan Melalui Taman Maju Bersama

Sebarkan artikel ini

Anies berpesan kepada yang mengelola Taman Maju Bersama, agar warga khususnya anak-anak bisa memanfaatkan fasilitas dan bermain sesuai dengan usianya.

BARISAN.CO – Dalam upaya menghadirkan kesetaraan dan rasa kebersamaan dalam ruang interaksi, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meresmikan 100 Taman Maju Bersama (TMB) di di Taman Maju Bersama Delonix, Kel. Pekayon, Kec. Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (12/10/2022) pagi.

Gubernur DKI Jakarta Anies menjelaskan bahwa TMB dirancang sebagai tempat untuk warga berinteraksi atau ruang ketiga.

“Ini adalah ruang bersama masyarakat, misalnya transportasi umum, trotoar, dan taman, itu adalah ruang ketiga di mana warga berinteraksi dan beraktivitas bersama. Prinsip ruang ketiga adalah ruang yang memberikan perasaan kesetaraan, kebersamaan, dan ruang yang memungkinkan antarwarga ada interaksi yang positif,” sambung Anies.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Wali Kota Jakarta Timur M.Anwar, dan Kadistamhut DKI, Suzi Marsitawati. Sedangkan 100 Taman Maju Bersama (TMB) yang dibangun di beberapa wilayah yakni di Jakarta Utara: 17 TMB, Jakarta Barat: 17 TMB, Jakarta Selatan: 28 TMB dan Jakarta Timur: 38 TMB.

Di samping itu, TMB Delonix yang bertempat di Kecamatan Pasar Rebo ini memiliki luas sebesar 8.000 m2. Karena taman ini berbatasan dengan Sungai Cipinang di sisi Timur, maka dibangun pula retaining wall untuk mengantisipasi luapan banjir.

Selain itu, terdapat beragam fasilitas sebagai zona interaksi di TMB Delonix ini, antara lain ruang untuk kegiatan berkebun, pembelajaran konservasi, ruang sosial besar, ruang sosial kecil, areal bermain dan olahraga, lapangan futsal dan voli, dan jalur pejalan kaki yang nyaman.

taman sebagai ruang ketiga
Taman Maju Bersama: taman sebagai ruang ketiga

Dalam proses pembangunannya, Anies menjelaskan TMB tersebut dikerjakan dengan pola yang telah disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat. Hal ini karena kebutuhan tersebut berasal dari aspirasi masyarakat yang dimasukkan ke dalam proses perancangan, sehingga di dalam proses perancangannya warga pun terlibat.

“Rancangan yang dihasilkan pun merupakan produk kolaborasi yang melibatkan pemerintah, masyarakat, dan pakar, sehingga muncul format yang berbeda-beda di setiap tempat. Tujuannya adalah begitu taman ini digunakan sesuai dengan kebutuhannya, kita berharap ruang ketiga ini mampu mempersatukan masyarakat  Jakarta dan itulah prinsip di balik TMB,” jelas Anies dikutip dari PPID DKI Jakarta.

Anies berpesan kepada yang mengelola TMB, agar warga khususnya anak-anak bisa memanfaatkan fasilitas dan bermain sesuai dengan usianya.

“Karena itu, ditandai dengan tidak adanya larangan untuk menginjak rumput, rumput untuk bermain. Jadi inilah konsep untuk taman maju bersama yang Alhamdulillah Tim Dinas Pertamanan  dan Hutan Kota telah berhasil melampaui target yang semula ditargetkan 86 taman maju bersama, Alhamdulillah tercapai 100 Taman Maju Bersama,” pungkas Anies. [Luk]