Scroll untuk baca artikel
Kolom

Bahagia Jakarta, Maju Jakarta

Redaksi
×

Bahagia Jakarta, Maju Jakarta

Sebarkan artikel ini

Oleh: Nur Iswan

HARI-HARI terakhir tugasnya akan segera tiba. Ada awal, ada akhir. Ya, Mas Anies Baswedan akan resmi menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Seperti tidak terasa. Rasanya baru kemarin, 2017. Ternyata sudah 5 (lima) tahun.

Bagi mas Anies, lima tahun adalah perjalanan penuh tanjakan. Sejak terpilih hingga akan berakhir: pro-kontra mengiringinya. Tapi, semua “mengasyikan”. Jakarta adalah barometer demokrasi dan rasionalitas politik.

Meski diframing tiada henti. Di ganjal kanan-kiri. Bahkan kadang kebablasan: tudingan atau tuduhan menjadi fitnah. Sosok ini, jalan terus dan seperti tdk terpengaruh. Ia jalan terus bekerja, menempuh dan berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi warga Jakarta.

Bagi kawan baik yang sudah agak lama menetap atau bekerja di Jakarta. Atau mungkin sering berkunjung ke kota ini, pasti akan bisa menilainya dengan jernih. Dibandingkan dulu dan kini. Lanjut…..

Jika kawan baik ditanya, apa masalah pokok Jakarta? Dengan mudah akan dijawab: Macet, Banjir, Polusi, kesehatan, pendidikan, ketimpangan sosial, biaya hidup tinggi dan lapangan kerja. Diluar itu masih banyak lagi.

Nah, tentu saja, ketika ia menjadi Gubernur, pasti langkah pertama yang ia cari adalah apa masalahnya. Kemudian mengurai apa akar masalahnya. Kemudian, bagaimana strategi atau cara mengatasinya.

Ia bukan mencari siapa yang salah. Tapi mencari apa yang salah dari Jakarta ini. Sehingga tidak terjebak kepada sikap saling menyalahkan.

Ia menemukan kata kunci dalam membangun dan melayani Jakarta: Transformasi. Dan melengkapi kata itu dengan visi besar. Visi merupakan garis arah atau tujuan masa kini dan mendatang yg hendak dicapai. Yakni: Setara, Sejahtera, Maju, Hidup, Lestari & Bersatu.

Semua kebijakan dan rencana aksi diarahkan kesana. Hasilnya? Perubahan terjadi secara luar biasa. Misalnya: Kemacetan terurai krn Transportasi publik yg ter-Integrasi. Daerah yang terendam banjir jauh berkurang. Kalaupun musibah banjir datang, cepat surut, taman2 diperbaharui, trotoar pejalan kaki dibangun lebar ratusan kilometer, harmoni antar ummat beragama lebih erat dll.

Di Jakarta, bagi yang rasional, objektif dan jernih melihatnya. Pasti mengakui keberhasilannya. Sebaliknya — Semua keberhasilan itu tak akan terlihat — bagi para pembencinya. Atau para pihak yang menganggap mas Anies adalah “Lawan Politik Berbahaya” yang harus di “bunuh” karakternya, dihentikan dan dijegal dengan berbagai cara.

Tapi, yakinlah, masyarakat kita semakin jernih, objective, dan rasional. Masyarakat kita memiliki kearifan serta kebijaksanaan dalam melihat-membaca-mendengar segala bentuk informasi yang diterimanya. Faktanya, ICRC dan PDB menemukan bahwa tingkat kepuasaan warga Jakarta terhadap kinerja Gubernur Anies diatas 70%. [Luk]