Scroll untuk baca artikel
Blog

Anies ‘Hijrah’ dari Medan Merdeka Selatan Menuju Medan Merdeka Utara

Redaksi
×

Anies ‘Hijrah’ dari Medan Merdeka Selatan Menuju Medan Merdeka Utara

Sebarkan artikel ini

FILSUF dan analis politik Rocky Gerung pernah mengatakan dalam kanal YouTube-nya dan sejumlah diskusi terbuka, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan tidak berhenti melainkan akan berpindah dari Medan Merdeka Selatan menuju Medan Merdeka Utara.

Istilah itu merujuk pada optimisme publik yang menginginkan Anies selepas jadi gubernur yang berakhir secara definitif pada 16 Oktober 2022 selanjutnya menjadi calon Presiden untuk Pilpres 2024.

Pernyataan Rocky Gerung yang diamini pendukung Anies tersebut bukan sebuah kejemawaan atau keangkuhan melainkan sebuah harapan dan semangat kolektif masyarakat Indonesia yang menginginkan antitesa dari rezim yang berkuasa saat ini.

Bagi kelompok oposan dan masyarakat yang merasa dirugikan atau termarjinalkan akibat kebijakan Pemerintahan Jokowi, mereka menginginkan perubahan ke arah yang lebih baik. Mereka berharap terjadi sirkulasi kekuasaan yang berpihak pada masyakat tidak hanya kepada pendukungnya tetapi juga kepada kelompok yang tidak memilihnya.

Publik sudah lelah dengan perpecahan yang sangat destruktif di dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat sudah lelah ketika oposisi kritis ancamannya selalu dilaporkan ke polisi dan setelah itu dibui.

Padahal oposisi sangat mengharapkan setiap perbedaan pendapat, kritik dan juga mungkin saja cercaan diselesaikan lewat dialog dan adu argumen, bukan sentimen. Bila ini yang terjadi, tidak ada lagi keakraban antaranak bangsa.

Para aktivis dan juga masyarakat berharap Anies menjadi model sekaligus yang akan mengambil alih langsung menyatukan bangsa yang sudah kadung terpecah. Pekerjaan ini tidak sulit karena Anies tidak memiliki dendam. Anies sudah terlatih menerima kritikan, tudingan, fitnah bahkan terus dirisak secara insinuatif lewat isu Formula E di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sikap Anies yang tidak reaktif atas berbagai tudingan dan tuduhan itu sebagai penanda bahwa perbedaan pendapat bagian dari demokrasi yang tidak hanya tumbuh tapi juga harus berkembang.

Jakarta sebagai Laboratorium

Bagi Anies Jakarta adalah sebuah laboratorium untuk membangun Indonesia secara menyeluruh. Dengan APBD Jakarta hanya sekira Rp82 triliun Anies dalam lima tahun di Jakarta dapat membangun sejumlah proyek besar di antaranya Jakarta International Stadium (JIS), jembatan penyeberangan orang (JPO) ikonik, rumah DP nol persen, infrastruktur MRT dan Transjakarta serta revitalisasi kompleks Taman Ismail Marzuki. Belum lagi berbagai fasilitas kesehatan dan pendidikan bagi warganya. Bisa dibayangkan bila Anies memegang APBN lebih dari Rp3.000 triliun.