Scroll untuk baca artikel
Blog

Anies, Holywings dan Lidah Buzzer yang Kelu

Redaksi
×

Anies, Holywings dan Lidah Buzzer yang Kelu

Sebarkan artikel ini

GARA-GARA Pemerintah Provinsi DKI Jakarta cq Gubernur Anies Baswedan mencabut izin dan menutup 12 gerai kelompok usaha klab malam Holywings, sejumlah pejabat daerah terbelalak matanya. Entah karena kaget atau kecolongan atau memang sebelumnya melakukan pembiaran.

Tiba-tiba ada kepala daerah yang langsung sidak ke kedai kosong dan di sejumlah daerah juga bergerak cepat untuk mencabut izin gerai yang sama. Di lokasi lainnya seperti Bekasi, Bandung, Surabaya, Kota Batam dan sejumlah kota di Kalimantan ada juga manajemen yang sukarela menutup gerai atas inisiatif sendiri.

Penutupan gerai bukan karena melanggar semata tetapi juga untuk menghindari amuk massa dari masyarakat.

Mungkin saja Holywings tak akan merana seperti sekarang ini. Kelompok usaha yang di Jakarta saja melibatkan sekira 3.000 pekerja ini, tiba-tiba tandas sesaat setelah manajemen memasang promosi minum beralkohol gratis setiap Kamis bagi siapa saja yang bernama Muhammad dan Maria.

Daaaaarrr! Hanya dalam hitungan jam setelah promosi diunggah pada 23 Juni 2022, netizen langsung gaduh. Esoknya ormas dan juga kelompok masyarakat antiminuman keras menggeruduk gerai-gerai Holywings gara-gara sebotol minuman haram jadah merek Gordon’s.

Sejumlah analis, pengamat, ahli semiotika hingga ustaz yang diwawancarai menilai promosi tersebut yakin terencana dan juga memiliki tujuan menarik perhatian, kontroversial dan viral. Namun, ada yang lepas dari kontrol mereka.

Mungkin bagian promosi tidak menghitung efek dramatis dari pemilihan kedua nama suci di kalangan umat Islam dan Nasrani itu. Bahkan bagi umat Islam Maria atau Maryam juga ibu suci karena dia adalah ibunda Nabi Isa.

Manajemen sepertinya sangat yakin dengan dua ikon Holywings yang sekaligus menjadi pemegang sahamnya, pengacara kondang Hotman Paris dan selebritas Nikita Mirzani. Keduanya sangat kontroversial dan lihai berkelit dari berbagai persoalan.

Tapi untuk kali ini, sepertinya Hotman harus ditera kembali kelihaiannya dalam menyelesaikan masalah. Sampai-sampai dari mulutnya keluar pernyataan bahwa ada sabotase terkait persaingan usaha. Apakah ada penyusup kepada tim kreatif di Holywings? Hanya di pengadilan yang bisa membuktikannya nanti.

Begitu juga Nikita Mirzani selebritas yang sepertinya ditakdirkan untuk hidup dalam kontroversi. Baginya penggemar dan juga pembenci sama-sama jadi cuan dalam algoritma media sosial. Ada anggapan Nikita Mirzani tidak tersentuh penegak hukum sehingga apapun omongannya seperti saringan bocor. Tapi status itu tidak lama karena Nikita Mirzani kini sedang menjadi pesakitan dengan ancaman UU ITE.

Jadi artinya, manajemen Holywings sangat gegabah bila membuat iklan kontroversial dengan anggapan akan selesai dengan adanya duet Hotman Paris dan Nikita Mirzani.

Anies dianggap terlambat memberi hukuman dan mencabut izin Holywings. Karena klab ini sudah beberapa kali melanggar izin seperti soal kerumunan saat pembatasan aktivitas ketika pandemi Covid-19 hingga menyediakan minuman beralkohol di tempat (dine in) sementara izinnya menjual eceran.

Tapi lebih baik terlambat daripada tidak ditindak sama sekali. Toh, buktinya ketika Anies dan jajarannya bergerak efeknya sangat masif. Kepala daerah di wilayah lainnya langsung sigap mengikuti langkah Anies. Dan, borok perusahaan di seluruh jaringan Holywings pun terungkap: melanggar izin.

Begitu masifnya dukungan kepada Anies dari Jakarta sampai Manado, rupanya membuat kelu lidah BuzzerRP. Mereka jadi sulit untuk merisak Anies. Karena partai oposisi pun dari mulai PSI dan PDIP di Jakarta mendukung tindakan tegas kendati terlambat. Karena itu para buzzer pun hanya bisa menyayangkan dan mengkuatirkan nasib tenaga kerjanya.