Scroll untuk baca artikel
Terkini

Anies: Jakarta Siap Hadapi Cuaca Ekstrem

Redaksi
×

Anies: Jakarta Siap Hadapi Cuaca Ekstrem

Sebarkan artikel ini

BMKG menyebut cuaca ekstrem akan melanda wilayah Indonesia secara merata sepekan ini.

BARISAN.CO Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Pemprov DKI Jakarta telah bersiap atas kemungkinan terjadi banjir.

Sebagaimana peringatan dini dari BMKG, sebagian besar kota di Indonesia akan dilanda curah hujan tinggi disertai angin kencang dan petir selama sepekan ke depan.

“Kita bersiap-siap. Di tempat-tempat yang datarannya rendah cekung, kita sudah siapkan semua fasilitas sebelum terjadinya hujan,” kata Anies saat ditemui wartawan, di TIM, Jakarta Pusat, Sabtu (8/10/2022).

Pemprov DKI salah satunya telah menyiagakan total 820 pompa di seluruh wilayah ibu kota. Pompa ini disiagakan guna mengantisipasi ancaman hujan deras yang berpotensi banjir.

“Harapannya bisa mempercepat penuntasan penanganan bila turun hujan ekstrem,” ujar Anies.

Anies mengatakan, hujan yang terjadi di Jakarta beberapa hari belakangan memang dirasakan sangat intensif.

“Curah hujannya bukan hanya tinggi per hari tapi per jam […] Volume air yang tergenang kemudian menimbulkan banjir, ” kata Anies.

Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG, memperkirakan awal musim hujan di Indonesia akan terjadi di bulan September hingga November 2022 dengan puncak musim penghujan diprakirakan terjadi di bulan Desember 2022 sampai Januari 2023.

Lebih lanjut, Fenomena La Nina diprakirakan akan terus melemah dan menuju netral pada periode Desember 2022-Januari 2023. Dan, Fenomena IOD (Indian Ocean Dipole) diprakirakan akan tetap negatif hingga November 2022.

“Kombinasi dari kedua fenomena tersebut (La Nina dan IOD Negatif) diprakirakan akan berkontribusi meningkatkan curah hujan di Indonesia,” jelas Dwikorita dalam konferensi pers, Sabtu (8/10/2022).

Adapun wilayah yang diimbau untuk waspada curah hujan sedang hingga tinggi selama 9-15 Oktober, di antaranya Aceh, Sumatra Utara, Kepulauan Riau, Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, hingga Banten.

“DKI Jakarta, Jabar, Jateng merata karena fenomenanya kompleks dan merata,” jelas Dwikorita. [dmr]