Scroll untuk baca artikel
Kolom

Anies Membangun ‘Ruang Ketiga’ Jakarta

Redaksi
×

Anies Membangun ‘Ruang Ketiga’ Jakarta

Sebarkan artikel ini

SEBELUMNYA masyarakat Jakarta tidak pernah mengenal istilah “Ruang Ketiga”, masyarakat urban Jakarta justru lebih familiyar dengan istilah “Orang Ketiga”, semakin kesini lagi “Orang Ketiga” lebih populer dengan nama “Pelakor” haha.

Gubernur DKI Jakarta, H. Anies Rasyid Baswedan lah yang memperkenalkan istilah “Ruang Ketiga” dan menjelaskan secara sistimatis apa itu “Ruang Ketiga”. Pada 15 Januari 2022 Anies secara ekslusif melalui canal youtubenya dari Rumah Pendopo nya di Jl. Lebak Bulus II Dalam secara sistimatis menjelaskan konsep “Ruang Ketiga”.

Anies menjelaskan “Ruang Ketiga”, “Jakarta ini adalah pusat kegiatan perekenomian, juga pusat kegiatan pemerintahan, pusat kegiatan kebudayaan dan banyak aspek-aspek lainnya. Nah banyak dari kita yang berada di Kota ini, menghabiskan waktu untuk mencari penghidupan. Padahal kota ini bukan hanya tempat untuk mencari penghidupan, kota ini harus menjadi sebuah kehidupan bagi warganya.

Karena itulah kita lihat ruang kota Jakarta kalau diliat peta itu kelihatan ada 600 km2. Coba kita perhatikan sebenarnya ada tiga ruang. Satu adalah ruang yang biasa disebut ruang pertama yaitu rumah. Tempat kita tinggal, tempat kita bersama keluarga lalu ruang kedua yaitu tempat kita kerja, tempat kita belajar itu ruang kedua.

Begitu banyak penduduk di kota ini menghabiskan waktu untuk dari ruang pertama ke ruang kedua. Beraktifitas apapun, terus kembali lagi ke ruang pertama. Sementara ada ruang di antara keduanya yaitu ruang ketiga. Ruang ketiga ini yang sering terlewatkan dalam kita bicara tentang membangun kehidupan sebuah kota, karena itulah kita secara serius membangun ruang ketiga untuk memberikan tempat kepada seluruh warga agar bisa mendapatkan ruang alternatif di luar ruang pertama rumah di luar ruang kedua di kantor.

Selama ini yang banyak menyediakan ruang ketiga itu swasta Private Sector, apa yang bisa dikerjakan ? yang paling gampang kelihatan Mall tumbuh di Jakarta begitu banyak. Siapa yang datang ke Mall ? yang datang ke Mall yang pulang kerja ke Mall, pulang sekolah ke Mall, Sabtu Minggu ke Mall, kenapa ? mereka mencari ruang ketiga. Mau keluar dari rumah tetapi juga bukan ke kantor.

Nah, ruang ketiga inilah yang kemudian kita bangun dan kita ingin ruang ketiga memeliki beberapa prinsip, pertama dia harus memberikan perasaan kesetaraan, dia harus memberikan perasaan inklusif kemudian menjadi tempat untuk orang berinteraksi, orang berkegiatan dan dia harus memberikan sebuah pengalaman tinggal di kawasan perkotaan. Urban space experience itulah ruang ketiga”.

Dari penjelasan yang sangat detil ini kita dapat membaca kerangka cara pandang seorang negarawan pada diri Anies Baswedan. Bagaimana Negara hadir dalam bentuk ruang ketiga untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Lima tahun ini kita melihat, merasakan, menikmati dan memiliki pengalaman di Ruang Ketiga Jakarta. Ruang di antara rumah dan tempat kerja atau sekolah, tentang integrasi transportasi (JakLingko), tentang trotoar yang luas, rapih dan nyaman, tentang Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) yang instalgramable, aman dan nyaman, tentang Ruang Terbuka Hijau yang ramah anak serta edukatif, sarana olahraga berstandar internasional dan tentang jalur sepeda yang aman dan nyaman.

Anies punya cara pandang yang berbeda dengan seluruh gubernur yang pernah ada di Jakarta tentang fasilitas transportasi. Anies menempatkan kaki sebagai alat transportasi yang dimiliki semua manusia oleh karena itu sarana transportasi yang utama didahulukan Anies yakni fasilitas bagi pejalan kaki. Kini kita mendapati trotoar yang luas, fasilitas disabilitas, estetik, aman dan nyaman. Pada beberapa trotoar kita tidak lagi menemukan tiang dan kabel listrik melintas di atasnya, misalnya Jl. M.H. Thamrin, Jl. Soedirman, Jl. Kawasan Segitiga, Jl. Duri Kosambi Raya, Jl. Layur, Jl. Cikini Raya, Jl. Kramat Raya, Jl. Salemba Raya, Jl. Kemang Raya, Jl. Tanjung Barat Raya, Jl. Prof. Dr. Satrio, Jl. Jend. Ahmad Yani, Jl. Pulo Mas – Cawang dan lainnya. Lebih dari 241 km penataan trotoar direfitalisasi Anies secara keseluruhan.