Scroll untuk baca artikel
Blog

Anies Menjiwai Trisakti Bung Karno

Redaksi
×

Anies Menjiwai Trisakti Bung Karno

Sebarkan artikel ini

Menyusuri jejak langkah Trisakti Bung Karno. Anies terus berupaya menguatkan nasionalisme dengan tiga hal mendasar dan menjadi prinsip dari figur kepemimpinannya.

Pertama, Anies memiliki jejak rekam yang relatif bersih. Kedua, Anies pemimpin yang lahir dari proses aktivis pergerakan dan intelektual. Ketiga, selain nasionalis religius, Anies berkarakter inklusif dan pluralis. Ketiga faktor utama dan penting yang dibutuhkan bangsa saat ini, dan secara utuh sulit ditemukan pada kebanyakan figur lain.

KALAU Bung Karno pernah mengatakan nasionalisme Indonesia merupakan semangat kebangsaan yang bersandar pada negara dengan berkedaulatan dalam bidang politik, kemandirian dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan. Maka untuk mewujudkan Trisakti dari sang proklamator itu, tidak bukan dan tidak lain adalah dengan kepemimpinan nasional yang hebat, yang memiliki kapasitas, akuntabilitas dan integritas.

Negara yang sehat dan kuat harus dipimpin oleh figur yang bersih yang bebas dari anasir-anasir pemikiran dan tindakan kontra revolusioner. Termasuk tidak menjadi komprador dari kepentingan bangsa asing dan aseng. Pemimpin itu harus bersih dari praktiIk-praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Seperti kata Ulama Pejuang Buya Hamka:

Jalan kepemimpinan adalah jalan penderitaan”. “Menjadi pemimpin berarti siap menderita.

Juga seperti yang dikatakan Bung Karno, “Aku sendiri hidup dalam serba kekurangan, aku tidak pernah memikirkan uang dan benda-benda lainnya. “Tapi apa salahnya aku membawa rakyatku mendayung ke pulau harapan, meraih cita-cita kemerdekaan”.

Pemimpin yang mampu membebaskan dirinya dari keinginan-keinginan dunia termasuk menumpuk-numpuk harta benda itu, apalagi memperoleh kekayaan negara dengan cara memanfaatkan fasilitas jabatan dan kekuasaan.

Tidak seperti itu, pemimpin ideal merupakan pemimpin yang dibutuhkan rakyat yang mampu mengemban amanat penderitaan rakyat. Satunya kata dan perbuatan, membuatnya menjadi pemimpin yang bersih, menjadi contoh dan memiliki jejak rekam yang baik. Anies miliki “track record” mumpuni yang salah satunya kental sebagai syarat kepemimpinan.

Faktor penting lain yang bisa menjadi indikator yang relevan, yaitu bagaimana pemimpin dapat berhasil membangun suatu negara bangsa, tidak lain terkait karakter. Seseorang yang memiliki karakter unggul biasanya dipengaruhi oleh struktur sosial dan pengalamannya. Dibentuk dan ditempa oleh keinginan mengenyam pendidikan, keadaan yang berat dan kesulitan hidup.

Tidak terkecuali sanggup menghadapi kompleksitas permasalahan negara baik tantangan yang muncul dari dalam negeri maupun dinamika internasional yang memengaruhinya. Seorang negarawan yang mendunia dan memimpin gerakan non blok sebagai politik luar negerinya.

Maka ketrampilan sosial seorang pemimpin mutlak dibutuhkan. Selain berwawasan luas, pemimpin juga dituntut memliki karya dan prestasi yang membanggakan sebagai buah keuletan menggali potensi kreatifitas dan inovasi yang dimilikinya. Pernah mengelola suatu komunitas, perusahaan dan atau pemerintahan menjadi nilai lebih.

Terutama yang berlatarbelakang berangkat dari dunia aktivis dan pergerakan. Berkecimpung mengukir geliat dunia kampus sebagai Ketua Senat Mahasiswa Universitas UGM dan bergelut di HMI. Anies yang mendirikan Program Indonesia Mengajar, pernah menjadi Rektor Universitas Paramadina dan Menteri Pendidikan.

Menyimak perjalanan sosial politik Anies seperti itu, figur Anies bukan hanya berkarakter, lebih dari itu menegaskan bahwasanya Gubernur Jakarta yang berhasil memajukan kotanya dan membahagiakan warganya, memang lahir dan tumbuh dengan idealisme dan visi kerakyatan yang sudah terbukti dan teruji.

Meski berhadapan dengan ujian kepemimpinan yang luar biasa, sumbangsih Anies tak pernah usai dalam pengabdian bagi seluruh rakyat dan negara Indonesia. Anies bukanlah pemimpin yang menjadikan nasionalisme hanya sebatas jargon dan semboyan. Lulusan pendidikan Doktor di Amerika itu tahu benar bagaimana mewujudkan semangat nasionalisme yang dapat tumbuh subur dalam taman sarinya internasionalisme.