“Kita ingin anggur menjadi tanaman yang bisa ditanam dan dikosumsi oleh siapa saja, karena selama ini anggur diasosiasikan sebagai buah dengan harga mahal. Sehingga, apabila semua menanam, maka semua bisa menikmati anggur,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati mengimbau bagi masyarakat yang ingin belajar dan menanam anggur di ruang yang terbatas, dapat langsung mengunjungi kebun anggur di Cilincing ini yang juga merupakan Kelompok Tani binaan Dinas KPKP, karena bibit anggurnya juga disediakan secara gratis.
“Sudah dipesankan kepada pemilik lahan agar tak ada jual beli, jadi ini semua gratis dibagikan ke masyarakat yang berminat dan harus dipelihara. Ke depan, kita kembangkan bersama dengan PKK untuk menanam anggur di ruang terbatas, seperti rooftop dan lain sebagainya,” tandasnya.
Perlu diketahui, tanaman anggur di kebun anggur bernama Vezo Grapes Farm ini telah dilakukan uji kandungan Logam Berat (Cadmium dan Timbal) pada laboratorium Pusat Promosi dan Sertifikasi Hasil Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta dengan hasil angka logam berat di bawah ambang batas.
Hasil ini mengartikan bahwa tanaman anggur yang dihasilkan layak untuk dikonsumsi.
Adapun nutrisi tanaman anggur yang diberikan berupa pupuk organik cair buatan sendiri. Pupuk cair ini terbuat dari sisa-sisa buah dan sayuran limbah rumah tangga yang dibuat melalui proses fermentasi. Pada bulan Juli 2022, perkiraan buah anggur yang dapat dipanen adalah sebanyak 1,5 Kwintal.