Demensia adalah gangguan mempengaruhi fungsi otak, termasuk gangguan memori, penurunan kemampuan berpikir, perubahan perilaku, dan gangguan dalam melakukan aktivitas hingga mengalami kepikunan
BARISAN.CO – Demensia saat ini menjadi momok jamaah haji Indonesia, terlebih lagi menunggu antrian haji yang mencapai puluhan tahun. Sehingga saat melaksanakan ibadah haji sudah beranjak usia lansia.
Lantas apa itu demensia, penyakit yang menyerang jamaah haji pada usia lansia. Dikutip dari Kementerian Kesehatan, Demensia atau Demensia Alzheimer adalah gangguan penurunan fisik otak yang mempengaruhi emosi, daya ingat dan pengambilan keputusan dan biasa disebut pikun.
Kepikunan seringkali dianggap biasa dialami oleh lansia sehingga Alzheimer seringkali tidak terdeteksi, padahal gejalanya dapat dialami sejak usia muda (early on-set demensia) dan deteksi dini membantu
Penyakit Alzheimer paling sering ditemukan pada orang tua berusia > 65 tahun, tetapi dapat juga menyerang orang yang berusia sekitar 40 tahun.
Berikut adalah peningkatan persentase Penyakit Alzheimer seiring dengan pertambahan usia, antara lain: 0,5% per tahun pada usia 69 tahun, 1% per tahun pada usia 70-74 tahun, 2% per tahun pada usia 75-79 tahun, 3% per tahun pada usia 80-84 tahun, dan 8% per tahun pada usia > 85 tahun.
Jadi demensia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kelompok gejala yang mempengaruhi fungsi otak, termasuk gangguan memori, penurunan kemampuan berpikir, perubahan perilaku, dan gangguan dalam melakukan aktivitas.
Gejala, Penyebab Demensia dan Cara Mengatasinya
Lantas apa penyebab demensia? Berikut beberapa faktor atau penyebab umum demensia:
1. Penyakit Alzheimer
Ini adalah penyebab paling umum dari demensia pada usia lanjut. Penyakit Alzheimer ditandai oleh akumulasi plak dan ikatan protein abnormal di otak yang merusak sel-sel saraf.
2. Demensia Vaskular
Terjadi akibat gangguan aliran darah ke otak, seperti stroke atau pembuluh darah yang tersumbat. Kerusakan vaskular di otak menyebabkan gangguan fungsi kognitif.
3. Demensia Lewy Tubuh
Disebabkan oleh akumulasi protein abnormal, yang disebut Lewy bodies, di otak. Gejalanya meliputi gangguan memori, perubahan suasana hati, gangguan motorik, dan halusinasi.
4. Demensia Frontotemporal
Merupakan kelompok penyakit yang mengakibatkan kerusakan pada lobus frontal dan lobus temporal otak. Gejalanya termasuk perubahan kepribadian, gangguan perilaku, dan gangguan bahasa.
5. Penyakit Parkinson
Pada tahap lanjut, penyakit Parkinson dapat menyebabkan gangguan kognitif yang mirip dengan demensia. Gejalanya meliputi tremor, kekakuan otot, dan kesulitan dalam bergerak.
6. Penyakit Creutzfeldt-Jakob
Merupakan penyakit neurodegeneratif langka yang disebabkan oleh prion yang merusak otak. Gejalanya termasuk perubahan kepribadian, gangguan mental, dan gangguan motorik.
Selain penyebab di atas, ada juga faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terserang demensia, seperti usia lanjut, riwayat keluarga dengan demensia, merokok, konsumsi alkohol berlebihan, diabetes, tekanan darah tinggi, obesitas, dan kurangnya aktivitas mental dan fisik.
Adapun gejala demensia yang dialami seseorang tergantung pada jenisnya dan individu yang terkena. Namun, beberapa gejala umum demensia meliputi:
Pertama, kesulitan mengingat informasi baru atau mengingat peristiwa masa lalu yang penting atau gangguan pada memori. Kedua, ia kesulitan dalam berpikir abstrak, mengambil keputusan, dan menyelesaikan tugas yang kompleks.