Scroll untuk baca artikel
Pojok Bahasa & Filsafat

Memahami Arti Thrifting, Bisnis Barang Bekas yang Lagi Ngetren

Redaksi
×

Memahami Arti Thrifting, Bisnis Barang Bekas yang Lagi Ngetren

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Menteri Perdangangan Zulkifli Hasan memastikan pemerintah tidak akan melarang bisnis baju bekas di dalam negeri seperti thrifting. Akan sapaan akrab Menteri Perdagangan Zulhas melarang impor pakaian bekas dari luar negeri. Menurutnya impor baju bekas tidak diizinkan karena berisiko terhadap kesehatan dan merusak industri dalam negeri.

Dari kalimat di atas ada istilah baru dalam dunia fesyen yakni Thrifting. Selain istilah tersebut ada juga istilah Thrift dan Preloved. Lantas apa arti dan perbedaan thrifting, thrift dan preloved? Berikut ini Barisanco akan menjelaskan arti dari ketiga istilah tersebut.

Arti thrifting adalah istilah yang dipakai untuk menyebut kegiatan membeli atau belanja barang-barang bekas yang biasanya masih memiliki kualitas bagus dan masih baik untuk digunakan kembali. Aktivitas berbelanja ini merupakan istilah luar negeri, kalau di masyarakat Indonesia, biasa menyebutnya dengan istilah awul-awul.

Sedangkan arti thrift adalah menjual banyak barang-barang bekas yang masih layak pakai. Merupakan istilah luar negeri yang biasa digunakan untuk menyebut barang bekas.

Lantas apa yang membedakan antara keduanya. Perbedaannya yakni jika thrifting merupakan kegiatan membeli atau belanja barang bekas, sedangkan thrift barang bekas yang dijual kembali. Maka kalau di istilah thrift adalah istlah thrift shop yang artinya toko yang menjual barang-barang bekas.

Sementara, arti preloved adalah penjualan barang bekas milik pribadi yang masih layak dipakai. Jadi ketiga istilah tersebut merujuk pada makna barang bekas.

Bisnis Thrifting

Kini thrifting merupakan salah satu usaha atau bisnis yang menjajikan. Bahkan acapkali ditemukan toko-toko atau penjualan barang antik, juga para pemulung yang mencari barang-barang bekas.

Jadi pada satu sisi ada beragam manfaat dari usaha bisnis barang bekas, baik pencari yakni pemulung, penjual, maupun bagi yang biasa menikmati belanja barang bekas dengan harga murah tapi mendapatkan barang yang berkualitas.

Adapun bisnis thrifting meliputi sektor usaha yang beragam, adapun barang yang bisa diperjual belikan atau produk yang bisa dijualbelikan dalam usaha thrift shop yakni:

  1. Pakaian
  2. Sepatu
  3. Barang antic
  4. Jam tangan
  5. Buku
  6. Perhiasan
  7. Kebutuhan rumah tangga dsb..

Lantas apa manfaat thrifting? Selain sebagai subsektor usaha atau bisnis, barang bekas yang tidak terpakai menjadi persoalan besar sebab termasuk limbah terbanyak di muka bumi ini. Oleh karena itu manfaat lain belanja barang bekas yakni mengurangi limbah, baik limbah pabrik maupun rumah tangga.

Secara personal atau pribadi dengan membeli produk thrifting akan mendapatkan barang bekas dengan harga murah atau miring namun memiliki kualitas bagus atau bahkan mendapatkan produk bermerek.