Scroll untuk baca artikel
Terkini

Atasi Banjir, Walikota dan Bupati Semarang Perlu Bertemu

Redaksi
×

Atasi Banjir, Walikota dan Bupati Semarang Perlu Bertemu

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Kota Semarang diguyur hujan, menurut Media Informasi Kota Semarang (MIK Semar) Sigap guyuran hujan tersebut menyebabkan bencana banjir di Perumahan Dinar Indah, Meteseh, Tembang. Banjir datang sekitar pukul 17.15 Wib, Minggu (17/01/2021). Ketinggian air mencapai setinggi pinggang orang dewasa.

Basarnas Kota Semarang, para relawan dan warga sekitar melakukan evakuasi. Hal ini ditanggapi Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPRD Kota Semarang meminta Walikota dan Bupati Semarang perlu segera bertemu untuk membicarakan persoalan bersama dan mencari solusi yang sempurna.

Semarang kaline banjir, seolah menjadi icon. Bahwasanya setiap musim penghujan kota Semarang selalu saja ada daerah terdampak banjir. Mengatas persoalan banjir yang sering melanda di Kota Semarang, demikian hasil rapat terbatas Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa DPRD Kota Semarang menyikapi banjir dan musim hujan di Ruang FPKB Senin, (18/1/2021).

“Persoalan banjir harus diatasi bersama-sama. Walikota Semarang perlu bertemu Bupati Semarang,” ujar Ketua FPKB DPRD Kota Semarang M. Sodri di kantornya, Senin, (18/1/2021).

Sodri menyampaikan, banjir di Kota Semarang sering berasal dari sungai yang meluap dari Kabupaten Semarang. Istilah warga, “Banjir kiriman dari Ungaran”. Karena itulah pemerintah dua daerah ini harus bertemu mencari solusi.

Bila perlu, lanjutnya DPRD dua daerah ini juga ikut bertemu untuk membahas penganggarannya bersama stake holder masing-masing.

“Kami harap segera diatur pertemuan dua kepala daerah ini. Jika perlu, DPRD-nya ikut bertemu. Membahas secara tuntas dari hulu ke hilir,” usul dia.

Lebih lanjut Anggota Komisi C DPRD Kota Semarang Gumilang Febriyansyah menambahkan, kasus banjir di Perumahan Dinas Mas, Meteseh Kecamatan Tembalang, Kota Semarang hari Minggu kemarin, sudah sering terjadi sejak 5 tahun terakhir.

“Warga kawasan tersebut sudah berkali-kali kebanjiran. Setiap musim hujan warga pasti was-was,” ujar Sekretaris FPKB DPRD Kota Semarang ini.

Dia sebutkan, Perumahan Dinar Indah berada tepat di sudut kelolan kali Babon yang mengalir dari Ungaran. Posisi kelokan itulah yang membuat sering disebut pengkol. Perumahan itu berposisi lebih rendah daripada tanggul Sungai Pengkol.