BARISAN.CO – Ayat kursi memiliki keistimewaan tersendiri bahwasanya ayat ini diambil dari Kanzul Arsy yang artinya harta simpanan dari arsy. Sementara ayat Al-Quran lainnya diambil dari Lauhul Mahfudz yakni kitab berisi catatan takdir dan kejadian yang terjadi di seluruh jagat raya.
Mengapa ayat ini begitu sedemikian semisal dibandingkan ayat Qur’an lainnya? Sebab ayat kursi menjelaskan secara khusus tentang Allah Swt. Sedangkan ayat-ayat lain terkait erat dengan beragam penjelasan seperti kehidupan, kematian, hewan, malaikat, dan lain sebagainya.
Sehingga ayat kursi memiliki beragam sebutan seperti Sayyidatu Ayyil Qur’an, sebai doa Kanzul ‘Arsy, Asyrofu Ayyil Qur’an, A’zhomul Ayat, hingga Afdholu Ayyil Qur’an. Meski memiliki beragam nama, namun tidak menghilangkan makna yang terkandung yakni penjelasan ketauhidan.
Maka munculah ide untuk mengenalkan keistimewaan ayat tersebut, sehingga ayat tersebut menjadi tradisi yang senantiasa diamalkan. Lalu ayat kursi menjadi bagian dari tahlilan, hal ini agar ayat tersebut mudah dihafalkan.
Nabi Muhammad Saw senantiasa mengamalkannya sebagai zikir sebelum tidur. Bahkan nabi senatiasa meresapi sangat dalam ayat tersebut, sehingga sebelum membaca ayat tersebut Rasulullah Saw tidak bisa tidur.
Ayat Kursi masuk dalam surah Al-Baqarah ayat ke-255, lantas kenapa diberi nama ayat kursi? Secara sederhana dalam ayat al-Baqarah tersebut ada kalimat “kursi.” Di kisahkan turunnya ayat ini atau asbabun nuzul ayat kursi menggetarkan alam semesta saat malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad Saw.
Lalu seluruh isi alam semesta tunduk dan hormat menyambut kedatangan surah Kursi. Saat malaikat Jibril turun ke bumi menyampaikan kepada Rasulullah, Jibril disertai 70.000 malaikat. Hal inilah menjadikan seluruh isi alam semesta gemetar.
Dikisahkan bahwasanya Ali bin Abi Thalib mengatakan bahwa ia tidak pernah melihat orang yang memahami Islam dengan baik, sebelum tidur ia membaca ayat Kursi dan ayat-ayat akhir dari surat Al-Baqarah.
Bacaan ayat kursi: Teks Arab, Latin dan Artinya
Berikut bacaan ayat kursi arab, latin dan artinya:
اَللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Allaahu Laailaaha illa huwal hayyul qayyuum. Laa ta’khudzuhu sinatuw walaa nauum. Lahuu maa fissamaawaati wamaa fil ardhi. Mangdzalladzii yasyfa’u ‘indahuu illai bi idznih. Ya’lamu maa baina aiydiihim wamaa kholfahum walaa yukhiithuuna bisyayin min ‘ilmihii illaa bimaa syaa’ wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardlo walaa ya’uuduhuu hifdhuhumaa wahuwal ‘aliyyul ‘adhiim.
Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Siapa yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. Al-Baqarah: 255).
Keutamaan Ayat Kursi
Ayat-ayat Al-Qur’an memiliki keutamaan dan manfaat bagi pembaca dan yang mengamalkan. Manfaat dan keutamaan ayat kursi selain sebagai doa, bacaan ayat kursi sangat baik dijadikan amalan harian.