Scroll untuk baca artikel
Terkini

Belajarlah Sampai ke Negeri China … dan India

Redaksi
×

Belajarlah Sampai ke Negeri China … dan India

Sebarkan artikel ini

Kedua, acara-acara besar yang dilakukan sejak Desember. Mulai dari Pilkada, acara keagamaan dan budaya, hingga pernikahan. Seperti yang digambarkan dalam film-film Bollywood pada umumnya, pesta pernikahan selalu dihadiri banyak masyarakat.

Ketiga, jumlah tes menurun. Dari data yang ada menunjukkan, India melakukan 1 juta test pada Oktober. Tapi sejak Februari, tes menurun di bawah 1 juta, bahkan pernah 700 ribu. “Jika tes menurun, kemampuan menemukan orang sakit juga menurun,” katanya.

Keempat, adanya mutasi virus Corona. Semua jenis Corona mutasi ada di India. Di India sendiri, ada juga virus varian baru dengan kode B1617, yang katanya membawa beberapa mutasi. Virus ini kemudian dijuluki “mutan ganda”.

“Mutasi virus itu mudah menular dan menghindar dari antibodi,” ucap Prof. Tjandra.

Kelima, vaksinasi membuat masyarakat lalai. Mereka merasa cukup kebal, sehingga beraktivitas secara normal.

Pelajaran Berharga

Kasus tsunami Covid-19 di India tentu saja memberi pelajaran bagi sejumlah negara. Meski vaksinasi sudah ada, bukan berarti Covid-19 sudah bisa dikendalikan.

Masyarakat dunia harus tetap mematuhi protokol kesehatan dan menjaga imunitas.

Di Indonesia, meledaknya Covid-19 di India menjadi warning bagi pemerintah untuk memperketat keluar masuknya Warga Negara Asing (WNA) di pintu-pintu kedatangan. Terlebih bagi mereka yang baru saja melakukan perjalanan atau transit di India.

Pada 24 April, pemerintah melarang warga negara India masuk ke Indonesia. Bagi yang sudah terlanjur masuk harus melakukan karantina terlebih dahulu.

Pemerintah juga secara tegas melarang mudik lebaran tahun ini. Awalnya larangan mudik berlaku pada 6–17 Mei 2021, namun pemerintah mengubah kebijakan dengan memperketat larangan mudik sejak 22 April hingga 24 Mei 2021.

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia peraturan ini tentu membuat sedih. Tapi, bukankah lebih baik dilanda tsunami rindu daripada tsunami Covid-19?

Tsunami rindu hanya menahan kita bertemu orang-orang yang kita sayang untuk sementara, sedangkan tsunami rindu bisa jadi untuk selamanya. []