Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Terkini Ekonomi

Sejauh Tak Didukung Anggaran, Agenda Ekonomi Hijau Jokowi Bisa Menguap Hampa

:: Ananta Damarjati
5 Mei 2021
dalam Ekonomi
Sejauh Tak Didukung Anggaran, Agenda Ekonomi Hijau Jokowi Bisa Menguap Hampa

Ilustrasi: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan.

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

BARISAN.CO – Presiden Joko Widodo bicara mengenai ekonomi hijau dalam arahannya di pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2021 di Jakarta, Selasa (4/5/2021).

Presiden menyampaikan, sekaligus mengingatkan, bahwa Indonesia sebagai paru-paru dunia harus mendapatkan manfaat dari perkembangan dunia yang mengarah pada green economy. Untuk itu, teknologi hijau serta produk hijau harus diperkuat agar Indonesia bersaing di pasar global.

“Kita bisa memperoleh manfaat besar dari hutan tropis, mangrove yang kita miliki … Ini adalah kekuatan kita ke depan,” kata Jokowi.

Untuk itu, Jokowi menyebut transformasi dari energi fosil menuju energi baru terbarukan (EBT) harus terus digenjot. Hal ini juga demi mendukung target pengurangan temperatur 2 derajat celcius sesuai apa yang tertulis di Perjanjian Paris.

BACAJUGA

titik krisis ekonomi indonesia

Ekonom INDEF: Titik Kritis Ekonomi Indonesia Ada Pada Neraca Perdagangan

28 Juli 2022
Mengenal Ekonomi Sirkular dan Manfaatnya

Mengenal Ekonomi Sirkular dan Manfaatnya

5 Maret 2022

Dalam rencananya ke depan, Presiden menyampaikan bahwa EBT akan dimanfaatkan secara bijak guna menyejahterakan rakyat dengan tetap menjaga alam dan keberlanjutan produksi.

“Kita sudah merencakan membuat green industrial park, kawasan industri hijau, dan kita siapkan di Kalimantan Utara, karena kita ingin memanfaatkan hidropower di sungai Kayan dan ini akan menghasilkan energi hijau, energi baru terbarukan, yang akan disalurkan ke kawasan industri hijau, sehingga muncul produk-produk hijau dari sana,” tuturnya.

Perlu Komitmen Anggaran

Menanggapi pidato Presiden, Direktur Eksekutif Rumah Indonesia Berkelanjutan Yusdi Usman berharap pemerintah dapat memastikan kebijakan fiskal Kementerian Keuangan sinkron dan mendukung perencanaan yang ada.

Sebab menurut Yusdi, belum ada indikasi kuat bahwa Indonesia sedang bergerak menuju ekonomi hijau, sekurang-kurangnya dilihat dari sisi anggaran.

“Alokasi anggaran prioritas nasional yang diusulkan oleh Bappenas untuk mendukung pencegahan bencana iklim sangat kecil, yakni hanya Rp9,6 triliun. Ini memperlihatkan bahwa keseriusan pemerintah mendukung transformasi ekonomi hijau dan pencegahan krisis iklim masih sangat lemah,” kata Yusdi Usman saat Barisanco meminta keterangan, Selasa (4/5/2021).

Yusdi Usman menyarankan agar pemerintah memperbesar stimulus green recovery dalam anggaran pemulihan ekonomi nasional. Sejumlah skema fiskal bisa digunakan.

“Pertama, lewat skema perpajakan berupa tax allowance, tax holiday, dan pembebasan bea masuk impor. Kedua, kebijakan lewat belanja negara di mana Kemenkeu sudah menggunakan pendekatan climate budget tagging di pusat dan daerah. Dan ketiga lewat kebijakan anggaran APBN.”

Stimulus fiskal, menurut Yusdi, penting didorong sebagai isyarat bahwa pemerintah serius dalam pemulihan green economy. Hal itu terutama perlu diperkuat pada sektor lahan, energi, pertanian, dan persampahan, yang selama ini besar menyumbang emisi dan memengaruhi banyak sisi keberlanjutan ekonomi Indonesia.

Diketahui, sampai pada 2020, komposisi bauran energi di Indonesia masih begitu tergantung kepada energi fosil. Persentasenya adalah 38% batu bara, 31,6% minyak bumi, 19,2% gas bumi, dan 11,2% EBT. Perlu strategi khusus untuk mengakselerasi pemanfaatan EBT yang terbukti lebih ‘hijau’, seperti yang dikehendaki Presiden Jokowi.

Jika tidak didukung anggaran yang memadai, Yusdi Usman menduga keinginan Presiden Jokowi untuk bertransformasi menuju green economy lewat pemanfaatan EBT hanya akan menguap hampa.

“Transformasi menuju energi terbarukan adalah kebutuhan yang sangat mendesak. Jika pemerintah tidak mempersiapkan berbagai strategi, termasuk kebijakan fiskal untuk mendukung ekonomi hijau ini, maka upaya penanganan dan pencegahan krisis iklim tahun 2030 dan 2050 tidak akan terwujud,” pungkas Yusdi Usman. []

Topik: Ekonomi BerkelanjutanGreen EconomyRencana Kerja Pemerintah 2022Rumah Indonesia BerkelanjutanYusdi Usman
Ananta Damarjati

Ananta Damarjati

Warga negara Indonesia, tinggal di Jakarta

POS LAINNYA

Semangat Transformasi digitalisasi UMKM, Semua Pihak Harus Terlibat
Ekonomi

Semangat Transformasi digitalisasi UMKM, Semua Pihak Harus Terlibat

14 Agustus 2022
Ekonomi Berbasis Kerakyatan
Ekonomi

Menko PMK: Pentingnya Memiliki Sistem Ekonomi Berbasis Kerakyatan

13 Agustus 2022
Program Pelatihan Ekonomi Pasar Sosial
Ekonomi

Program Pelatihan Ekonomi Pasar Sosial: Pentingnya Kesetaraan

11 Agustus 2022
Pertumbuhan Ekonomi Seharusnya Bisa Lebih Tinggi dari 5,44 Persen, Legislator Ini Tunjukkan Indikatornya
Ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi Seharusnya Bisa Lebih Tinggi dari 5,44 Persen, Legislator Ini Tunjukkan Indikatornya

7 Agustus 2022
Jalan, Irigasi, dan Jaringan (Rp Trilyun)
Indikator Ekonomi

Jalan, Irigasi, dan Jaringan (Rp Trilyun)

6 Agustus 2022
harga komoditas
Ekonomi

Meski Tumbuh 5,44%, Ekonomi Indonesia Masih Rentan Tingginya Harga Komoditas Global

6 Agustus 2022
Lainnya
Selanjutnya
Pfizer Raup Untung Besar Atas Penjualan Vaksin di Q1-2021

Pfizer Raup Untung Besar Atas Penjualan Vaksin di Q1-2021

Presiden Korsel Cabut Pengaduan Pidana dari Rakyat yang Menghinanya

Presiden Korsel Cabut Pengaduan Pidana dari Rakyat yang Menghinanya

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

Ilham Habibie Beberkan 3 Teknologi yang Paling Dibutuhkan Indonesia

Ilham Habibie Beberkan 3 Teknologi yang Paling Dibutuhkan Indonesia

14 Agustus 2022
Lima Prinsip Relawan ANIES

Lima Prinsip Relawan ANIES

14 Agustus 2022
Demokrasi atau Democrazy, Kasus Indonesia dan Amerika

Demokrasi atau Democrazy, Kasus Indonesia dan Amerika

14 Agustus 2022
jakarta kota yang nyaman

Cerita Orang Jepang: Jakarta Kota yang Nyaman

14 Agustus 2022
potensi diri

6 Langkah Mengenali Potensi Diri, Saatnya Raih Kesuksesan

14 Agustus 2022
Assasin

Assasin – Cerpen Noerjoso

14 Agustus 2022
Salman Rushdie Selamat, Pelaku Didakwa Penyerangan dan Pembunuhan Berencana

Salman Rushdie Selamat, Pelaku Didakwa Penyerangan dan Pembunuhan Berencana

14 Agustus 2022

SOROTAN

Lima Prinsip Relawan ANIES
Opini

Lima Prinsip Relawan ANIES

:: Redaksi
14 Agustus 2022

Oleh: Laode Basir, Koordinator Relawan ANIES Satu simpul relawan yang makin aktif mendukung pencalonan Anies Baswedan sebagai Presiden menyebut dirinya...

Selengkapnya
Filosofi Pohon

Filosofi Pohon

11 Agustus 2022
Kaum Khawarij Modern

Potret Keberagamaan yang Ekslusif Kaum Khawarij Modern

9 Agustus 2022
Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam

Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam

1 Agustus 2022
satu abad chairil anwar

Satu Abad Chairil Anwar, Puisi dan Doa

26 Juli 2022
Film Invisible Hopes

Film Invisible Hopes Mengungkap Sisi Gelap Anak-Anak yang Lahir di Jeruji Penjara

23 Juli 2022
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Risalah
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Sastra
  • Khazanah
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang